Kamis, 29 Juni 2017

Sejarah Asal Usul Awal Pulau Weh Sabang Aceh

Indonesia. Pulau seluas 121 km persegi ini menyimpan sejuta pesona keindahan, mulai dari danau air tawar, bukit, pemandangan bawah laut, dan tak lupa pantai-pantainya yang cantik. Banyak pantai di Pulau Weh yang wajib dikunjungi.

Pulau Weh berasal dari kata dalam bahasa aceh, ”weh” yang artinya pindah, menurut sejarah yang beredar Pulau Weh pada mulanya merupakan satu kesatuan dengan Pulau Sumatra, alasannya sesuatu hal jadinya Pulau Weh, me-weh-kan diri ke posisinya yang sekarang. Makanya pulau ini diberi nama Pulau Weh.

Sejarah Asal Usul Awal Pulau Weh Sabang Aceh
Menurut dongeng dari warga di Gampong Pie Ulee Lheueh, Pulau Weh sebelumnya bersambung dengan Ulee Lheue. Ulee Lheue di Banda Aceh sebetulnya yaitu Ulee Lheueh (yang terlepas). Beredar kabar juga Gunung berapi yang meletus dan menjadikan daerah ini terpisah. Seperti halnya Pulau Jawa dan Sumatera dulu, yang terpisah akhir Krakatau meletus.

Menurut orang-orang yang berasal dari luar nanggroe (LN), pulau weh terkenal dengan pulau we tanpa h. ada yang berfikiran jikalau pulau weh diberi nama pulau we alasannya bentuknya menyerupai aksara W. hah?!!kamu juga berpikir menyerupai itu?ngga salah juga sech.

Yang paling penting bagi sejarah Pulau Weh yaitu semenjak adanya pelabuhan di Kota Sabang. Sekitar tahun 1900, Sabang yaitu sebuah desa nelayan dengan pelabuhan dan iklim yang baik. Kemudian belanda membangun depot batubara di sana, pelabuhan diperdalam, mendayagunakan dataran, sehingga tempat yang mampu menampung 25.000 ton batubara telah terbangun. Kapal Uap, kapal laut yang digerakkan oleh batubara, dari banyak negara, singgah untuk mengambil batubara, air segar dan fasilitas-fasilitas yang ada lainnya, hal ini dapat dilihat dengan masih banyaknya bangunan-bangunan peninggalan Belanda. Sebelum Perang Dunia II, pelabuhan Sabang sangat penting dibanding Singapura. Namun, di dikala Kapal laut bertenaga diesel digunakan, maka Singapura menjadi lebih dibutuhkan, dan Sabang pun mulai dilupakan.

Pada tahun 1970, pemerintahan Republik Indonesia merencanakan untuk membuatkan Sabang di aneka macam aspek, termasuk perikanan, industri, perdagangan dan lainnya. Pelabuhan Sabang sendiri jadinya menjadi pelabuhan bebas dan menjadi salah satu pelabuhan terpenting di Indonesia. Tetapi jadinya ditutup pada tahun 1986 dengan alasan menjadi daerah yang rawan untuk penyelundupan barang.

Referensi:
http://www.pergidulu.com/blog/pantai-pulau-weh/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar