Loading...
Sejarah Awal Berdiri Jejaring Sosial Friendster

Sejarah Awal Berdiri Jejaring Sosial Friendster

Juli 05, 2017 Add Comment
Sejarah Awal Berdiri Jejaring Sosial Friendster - Friendster didirikan oleh programmer komputer Jonathan Abrams pada tahun 2002. Friendster ialah salah satu situs jaringan sosial pertama untuk mencapai lebih dari 1 juta anggota, meskipun didahului oleh beberapa situs lain yang lebih kecil jaringan sosial ibarat SixDegrees.com (1997)

Nama Friendster sendiri merupakkan gabungan dari Friend dan Napster, Pada ketika itu Napster memang sudah menolong orang-orang untuk bertukar berita melalui jaringan maya, dan Friendster melaksanakan hal yang sama dalam dimensi yang berbeda. Friendster dan Napster saling bekerjasama, dengan bekerjasamanya antar Jhonatan Abrams dengan Sean Parker (sang pemilik Napster) yang menyebabkan Napster pun memiliki tugas penting dalam terbentuknya Friendster.

friendster sendiri berawal dari situs-situs datang yang telah banyak  tersebar, Jonathan melihatnya sebagai sesuatu yang ‘creepy’ alasannya orang-orang yang terhubung tidak dapat ‘melihat satu-sama lain’. Keinginan Jonathan biar antar individu yang lainnya saling terhubung satu sama lain, tidak hanya itu Jonathan pun menginginkan biar setiap individu mampu saling share, baik itu musik, video, maupun informasi-informasi.

Akhirnya Friendster dia buat dengan tujuan biar masing-masing individu dapat menampilkan profile sehingga interkasi tersebut berjalan lebih terbuka.Dengan konsep four degrees separation, tiap individu akan berkaitan dengan individu lainya. Dengan begitu jaringan ‘pertemanan’ akan semakin meluas.

Bayangkan saja, Dengan Anda memiliki hanya 18 sahabat saja di Frienster, bias terhubung ke jaringan sahabat dari 18 sahabat anda, dan tanpa sadar kita telah terhubung ke lebih dari 15 ribu orang dalam sebuah jaringan sahabat dalam sekejap, Itupun masih dilengkapi dengan banyak sekali fitur menarik lainnya untuk berkomunikasi. Ada pesan personal yang hanya bias dikirim oleh sahabat dalam jaringan, ada bulletin board yang berisi pesan – pesan yang dapat dibaca oleh sahabat dalam jaringan, ada pula testimonial, dimana sahabat – sahabat anda dapat mengisi kesan – kesan mengenai anda.frienster benar – benar merupakan perpaduan luar biasa antara e-mail, bulletin board, personal web, serta “ jaringan sosial ”.

KEUNGGULAN & KELEMAHAN FRIENDSTER
Selain memiliki fitur – fitur yang lengkap dan menarik ternyata Friendster juga mempunyai kelemahan. Salah satu kelemahannya ialah munculnya Fakester, istilah bagi mereka yang membuat profil palsu di Friendster dan membuat jaringan sahabat palsu. Kelemahan lainnya yakni tiap individu dapat membuat account di Friendster, sehingga ada account atas nama lembaga, termasuk Universitas Gajah Mada, Mailing List para pecinta marketing paling aktif di Indonesia, Marketing Club. tapi kelemahan itu tidak mengurangi daya tarik Friendster. Bagi anggota, friendster ialah sebuah wahana yang menarik. Bagi sang penemu, inilah wahana urusan ekonomi yang sangat menggiurkan. Potensi pendapatannya sangat besar.

Sekarang kita sudah memahami wacana sejarah friendster, Mungkin itu sedikit Pengetahuan tantang Sejarah Friendster, ternyata Friendster sendiri ialah Kakek moyangnya dari semua social network yang kin itelah bnyak kita kenal, semoga artikel ini bermanfaat,

Sejarah Asal Usul Awal Pulau Bali

Juli 05, 2017 Add Comment
Sejarah Asal Usul Awal Pulau Bali - Bali yakni nama salah satu provinsi di Indonesia dan juga merupakan nama pulau terbesar yang menjadi episode dari provinsi tersebut.Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsinya ialah Denpasar yang terletak di episode selatan pulau ini. Selain terdiri dari Pulau Bali, wilayah Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil di sekitarnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan dan Pulau Serangan.

Mayoritas penduduk Bali yakni pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan banyak sekali hasil seni-budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura.
Sejarah Asal Usul Awal Pulau Bali

MASA PRASEJARAH
Zaman prasejarah Bali merupakan awal dari sejarah masyarakat Bali, yang ditandai oleh kehidupan masyarakat pada masa itu yang belum mengenal tulisan. Walaupun pada zaman prasejarah ini belum dikenal goresan pena untuk menuliskan riwayat kehidupannya, tetapi banyak sekali bukti wacana kehidupan pada masyarakat pada masa itu dapat pula menuturkan kembali keadaanya Zaman prasejarah berlangsung dalam kurun waktu yang cukup panjang, maka bukti-bukti yang telah ditemukan hingga sekarang sudah tentu tidak dapat memenuhi segala keinginan kita.

Berkat penelitian yang tekun dan terampil dari para andal absurd khususnya bangsa Belanda dan putra-putra Indonesia maka perkembangan masa prasejarah di Bali semakin terang. Perhatian terhadap kekunaan di Bali pertama-tama diberikan oleh seorang naturalis berjulukan Georg Eberhard Rumpf, pada tahun 1705 yang dimuat dalam bukunya Amboinsche Reteitkamer. Sebagai pionir dalam penelitian kepurbakalaan di Bali yakni W.O.J. Nieuwenkamp yang mengunjungi Bali pada tahun 1906 sebagai seorang pelukis. Dia mengadakan perjalanan menjelajahi Bali. Dan menunjukkan beberapa catatan antara lain wacana nekara Pejeng, Trunyan, dan Pura Bukit Penulisan. Perhatian terhadap nekara Pejeng ini dilanjutkan oleh K.C Crucq tahun 1932 yang berhasil menemukan tiga episode cetakan nekara Pejeng di Pura Desa Manuaba, Tegallalang.

Penelitian prasejarah di Bali dilanjutkan oleh Dr. H.A.R. van Heekeren dengan hasil goresan pena yang berjudul Sarcopagus on Bali tahun 1954. Pada tahun 1963 andal prasejarah putra Indonesia Drs. R.P. Soejono melaksanakan penggalian ini dilaksanakan secara berkelanjutan yaitu tahun 1973, 1974, 1984, 1985. Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap benda-benda temuan yang berasal dari tepi pantai Teluk Gilimanuk diduga bahwa lokasi Situs Gilimanuk merupakan sebuah perkampungan nelayan dari zaman perundagian di Bali. Di tempat ini sekarang berdiri sebuah museum.

Berdasarkan bukti-bukti yang telah ditemukan hingga sekarang di Bali, kehidupan masyarakat ataupun penduduk Bali pada zaman prasejarah Bali dapat dibagi menjadi :

Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana
Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut
Masa bercocok tanam
Masa perundagian

MASA BERBURU DAN MENGUMPULKAN MAKANAN TINGKAT SEDERHANA
Sisa-sisa dari kebudayaan paling awal diketahui dengan penelitian-penelitian yang dilakukan semenjak tahun 1960 dengan ditemukan di Sambiran (Buleleng episode timur), serta di tepi timur dan tenggara Danau Batur (Kintamani) alat-alat kerikil yang digolongkan kapak genggam, kapak berimbas, serut dan sebagainya. Alat-alat kerikil yang dijumpai di kedua kawasan tersebut kini disimpan di Museum Gedong Arca di Bedulu, Gianyar.

Kehidupan penduduk pada masa ini yakni sederhana sekali, sepenuhnya tergantung pada alam lingkungannya. Mereka hidup mengembara dari satu tempat ketempat lainnya (nomaden). Daerah-daerah yang dipilihnya ialah kawasan yang mengandung persediaan makanan dan air yang cukup untuk menjamin kelangsungan hidupnya. Hidup berburu dilakukan oleh kelompok kecil dan hasilnya dibagi bersama. Tugas berburu dilakukan oleh kaum laki-laki, karena pekerjaan ini memerlukan tenaga yang cukup besar untuk menghadapi segala ancaman yang mungkin terjadi. Perempuan hanya bertugas untuk menyelesaikan pekerjaan yang ringan misalnya mengumpulkan makanan dari alam sekitarnya. Hingga dikala ini belum ditemukan bukti-bukti apakah insan pada masa itu telah mengenal bahasa sebagai alat bertutur satu sama lainnya.

Walaupun bukti-bukti yang terdapat di Bali kurang lengkap, tetapi bukti-bukti yang ditemukan di Pacitan (Jawa Timur) dapatlah kiranya dijadikan pedoman. Para andal memperkirakan bahwa alat-alat kerikil dari Pacitan yang sezaman dan mempunyai banyak persamaan dengan alat-alat kerikil dari Sembiran, dihasilkan oleh jenis manusia. Pithecanthropus erectus atau keturunannya. Kalau demikian mungkin juga alat-alat gres dari Sambiran dihasilkan oleh insan jenis Pithecanthropus atau keturunannya.

MASA BERBURU DAN MENGUMPULKAN MAKANAN TINGKAT LANJUT
Pada masa ini corak hidup yang berasal dari masa sebelumnya masih berpengaruh. Hidup berburu dan mengumpulkan makanan yang terdapat dialam sekitar dilanjutkan terbukti dari bentuk alatnya yang dibuat dari batu, tulang dan kulit kerang. Bukti-bukti mengenai kehidupan insan pada masa mesolithik berhasil ditemukan pada tahun 1961 di Gua Selonding, Pecatu (Badung). Gua ini terletak di pegunungan gamping di Semenanjung Benoa. Di kawasan ini terdapat goa yang lebih besar ialah Gua Karang Boma, tetapi goa ini tidak menunjukkan suatu bukti wacana kehidupan yang pernah berlangsung disana. Dalam penggalian Gua Selonding ditemukan alat-alat terdiri dari alat serpih dan serut dari kerikil dan sejumlah alat-alat dari tulang. Di antara alat-alat tulang terdapat beberapa lencipan muduk yaitu sebuah alat sepanjang 5 cm yang kedua ujungnya diruncingkan.

Alat-alat semacam ini ditemukan pula di sejumlah gua Sulawesi Selatan pada tingkat perkembangan kebudayaan Toala dan terkenal pula di Australia Timur. Di luar Bali ditemukan lukisan dinding-dinding gua, yang menggambarkan kehidupan sosial ekonomi dan kepercayaan masyarakat pada waktu itu. Lukisan-lukisan di dinding goa atau di dinding-dinding karang itu antara lain yang berupa cap-cap tangan, babi rusa, burung, manusia, perahu, lambang matahari, lukisan mata dan sebagainya. Beberapa lukisan lainnya ternyata lebih berkembang pada tradisi yang lebih kemudian dan artinya menjadi lebih terperinci juga di antaranya yakni lukisan kadal ibarat yang terdapat di Pulau Seram dan Papua, mungkin mengandung arti kekuatan magis yang dianggap sebagai penjelmaan roh nenek moyang atau kepala suku.

MASA BERCOCOK TANAM
Masa bercocok tanam lahir melalui proses yang panjang dan tak mungkin dipisahkan dari usaha insan prasejarah dalam memenuhi kebutuhan hidupnya pada masa-masa sebelumnya. Masa neolithik amat penting dalam sejarah perkembangan masyarakat dan peradaban, karena pada masa ini beberapa penemuan gres berupa penguasaan sumber-sumber alam bertambah cepat. Penghidupan mengumpulkan makanan (food gathering) bermetamorfosis menghasilkan makanan (food producing). Perubahan ini sesungguhnya sangat besar artinya mengingat alhasil yang sangat mendalam serta meluas kedalam perekonomian dan kebudayaan.

Sisa-sisa kehidupan dari masa bercocok tanam di Bali antara lain berupa kapak kerikil persegi dalam banyak sekali ukuran, belincung dan panarah batang pohon. Dari teori Kern dan teori Von Heine-Geldern diketahui bahwa nenek moyang bangsa Austronesia, yang mulai datang di kepulauan kita kira-kira 2000 tahun S.M ialah pada zaman neolithik. Kebudayaan ini mempunyai dua cabang ialah cabang kapak persegi yang penyebarannya dari dataran Asia melalui jalan barat dan peninggalannya terutama terdapat di episode barat Indonesia dan kapak lonjong yang penyebarannya melalui jalan timur dan peninggalan-peninggalannya merata dibagian timur negara kita. Pendukung kebudayaan neolithik (kapak persegi) yakni bangsa Austronesia dan gelombang perpindahan pertama tadi disusul dengan perpindahan pada gelombang kedua yang terjadi pada masa perunggu kira-kira 500 S.M. Perpindahan bangsa Austronesia ke Asia Tenggara khususnya dengan memakai jenis perahu cadik yang terkenal pada masa ini. Pada masa ini diduga telah tumbuh perdagangan dengan jalan tukar menukar barang (barter) yang diperlukan. Dalam hal ini sebagai alat bekerjasama diharapkan adanya bahasa. Para andal berpendapat bahwa bahasa Indonesia pada masa ini yakni Melayu Polinesia atau dikenal dengan sebagai bahasa Austronesia.

MASA PERUNDAGIAN
Dalam masa neolithik insan bertempat tinggal tetap dalam kelompok-kelompok serta mengatur kehidupannya menurut kebutuhan yang dipusatkan kepada menghasilkan materi makanan sendiri (pertanian dan peternakan). Dalam masa bertempat tinggal tetap ini, insan berdaya upaya meningkatkan kegiatan-kegiatannya guna mencapai hasil yang sebesar-besarnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Pada zaman ini jenis insan yang mendiami Indonesia dapat diketahui dari banyak sekali penemuan sisa-sisa rangka dari banyak sekali tempat, yang terpenting di antaranya yakni temuan-temuan dari Anyer Lor (Banten), Puger (Jawa Timur), Gilimanuk (Bali) dan Melolo (Sumbawa). Dari temuan kerangka yang banyak jumlahnya menunjukkan ciri-ciri manusia. Sedangkan penemuan di Gilimanuk dengan jumlah kerangka yang ditemukan 100 buah menunjukkan ciri Mongoloid yang kuat ibarat terlihat pada gigi dan muka. Pada rangka insan Gilimanuk terlihat penyakit gigi dan encok yang banyak menyerang insan ketika itu.

Berdasarkan bukti-bukti yang telah ditemukan dapat diketahui bahwa dalam masyarakat Bali pada masa perundagian telah berkembang tradisi penguburan dengan cara-cara tertentu. Adapun cara penguburan yang pertama ialah dengan mempergunakan peti jenazah atau sarkofagus yang dibuat dari kerikil padas yang lunak atau yang keras. Cara penguburannya ialah dengan mempergunakan tempayan yang dibuat dari tanah liat ibarat ditemukan di tepi pantai Gilimanuk (Jembrana). Benda-benda temuan ditempat ini ternyata cukup menarik perhatian di antaranya terdapat hampir 100 buah kerangka insan cukup umur dan anak-anak, dalam keadaan lengkap dan tidak lengkap. Tradisi penguburan dengan tempayan ditemukan juga di Anyar (Banten), Sabbang (Sulawesi Selatan), Selayar, Rote dan Melolo (Sumba). Di luar Indonesia tradisi ini berkembang di Filipina, Thailand, Jepang dan Korea.

Kebudayaan megalithik ialah kebudayaan yang terutama menghasilkan bangunan-bangunan dari batu-batu besar. Batu-batu ini mempunyai biasanya tidak dikerjakan secara halus, hanya diratakan secara garang saja untuk mendapat bentuk yang diperlukan. di kawasan Bali tradisi megalithik masih tampak hidup dan berfungsi di dalam kehidupan masyarakat cukup umur ini. Adapun temuan yang penting ialah berupa kerikil berdiri (menhir) yang terdapat di Pura Ratu Gede Pancering Jagat di Trunyan. Di pura in terdapat sebuah arca yang disebut arca Da Tonta yang memiliki ciri-ciri yang berasal dari masa tradisi megalithik. Arca ini tingginya hampir 4 meter. Temuan lainnya ialah di Sembiran (Buleleng), yang terkenal sebagai desa Bali kuna, disamping desa-desa Trunyan dan Tenganan. Tradisi megalithik di desa Sembiran dapat dilihat pada akal-akalan yang dipuja penduduk setempat hingga cukup umur ini. dari 20 buah pura ternyata 17 buah pura menunjukkan bentuk-bentuk megalithik dan pada umumnya dibuat sederhana sekali. Di antaranya ada berbentuk teras berundak, kerikil berdiri dalam palinggih dan ada pula yang hanya merupakan susunan kerikil kali.

Temuan lainnya yang penting juga ialah berupa bangunan-bangunan megalithik yang terdapat di Gelgel (Klungkung).Temuan yang penting di desa Gelgel ialah sebuah arca menhir yaitu terdapat di Pura Panataran Jro Agung. Arca menhir ini dibuat dari kerikil dengan penonjolan kelamin wanita yang mengandung nilai-nilai keagamaan yang penting yaitu sebagai lambang kesuburan yang dapat memberi kehidupan kepada masyarakat.

MASUKNYA AGAMA HINDU
Dalam masa neolithik insan bertempat tinggal tetap dalam kelompok-kelompok serta mengatur kehidupannya menurut kebutuhan yang dipusatkan kepada menghasilkan materi makanan sendiri (pertanian dan peternakan). Dalam masa bertempat tinggal tetap ini, insan berdaya upaya meningkatkan kegiatan-kegiatannya guna mencapai hasil yang sebesar-besarnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Pada zaman ini jenis insan yang mendiami Indonesia dapat diketahui dari banyak sekali penemuan sisa-sisa rangka dari banyak sekali tempat, yang terpenting di antaranya yakni temuan-temuan dari Anyer Lor (Banten), Puger (Jawa Timur), Gilimanuk (Bali) dan Melolo (Sumbawa). Dari temuan kerangka yang banyak jumlahnya menunjukkan ciri-ciri manusia. Sedangkan penemuan di Gilimanuk dengan jumlah kerangka yang ditemukan 100 buah menunjukkan ciri Mongoloid yang kuat ibarat terlihat pada gigi dan muka. Pada rangka insan Gilimanuk terlihat penyakit gigi dan encok yang banyak menyerang insan ketika itu.

Berdasarkan bukti-bukti yang telah ditemukan dapat diketahui bahwa dalam masyarakat Bali pada masa perundagian telah berkembang tradisi penguburan dengan cara-cara tertentu. Adapun cara penguburan yang pertama ialah dengan mempergunakan peti jenazah atau sarkofagus yang dibuat dari kerikil padas yang lunak atau yang keras. Cara penguburannya ialah dengan mempergunakan tempayan yang dibuat dari tanah liat ibarat ditemukan di tepi pantai Gilimanuk (Jembrana). Benda-benda temuan ditempat ini ternyata cukup menarik perhatian di antaranya terdapat hampir 100 buah kerangka insan cukup umur dan anak-anak, dalam keadaan lengkap dan tidak lengkap. Tradisi penguburan dengan tempayan ditemukan juga di Anyar (Banten), Sabbang (Sulawesi Selatan), Selayar, Rote dan Melolo (Sumba). Di luar Indonesia tradisi ini berkembang di Filipina, Thailand, Jepang dan Korea.

Kebudayaan megalithik ialah kebudayaan yang terutama menghasilkan bangunan-bangunan dari batu-batu besar. Batu-batu ini mempunyai biasanya tidak dikerjakan secara halus, hanya diratakan secara garang saja untuk mendapat bentuk yang diperlukan. di kawasan Bali tradisi megalithik masih tampak hidup dan berfungsi di dalam kehidupan masyarakat cukup umur ini. Adapun temuan yang penting ialah berupa kerikil berdiri (menhir) yang terdapat di Pura Ratu Gede Pancering Jagat di Trunyan. Di pura in terdapat sebuah arca yang disebut arca Da Tonta yang memiliki ciri-ciri yang berasal dari masa tradisi megalithik. Arca ini tingginya hampir 4 meter. Temuan lainnya ialah di Sembiran (Buleleng), yang terkenal sebagai desa Bali kuna, disamping desa-desa Trunyan dan Tenganan. Tradisi megalithik di desa Sembiran dapat dilihat pada akal-akalan yang dipuja penduduk setempat hingga cukup umur ini. dari 20 buah pura ternyata 17 buah pura menunjukkan bentuk-bentuk megalithik dan pada umumnya dibuat sederhana sekali. Di antaranya ada berbentuk teras berundak, kerikil berdiri dalam palinggih dan ada pula yang hanya merupakan susunan kerikil kali.

Temuan lainnya yang penting juga ialah berupa bangunan-bangunan megalithik yang terdapat di Gelgel (Klungkung).Temuan yang penting di desa Gelgel ialah sebuah arca menhir yaitu terdapat di Pura Panataran Jro Agung. Arca menhir ini dibuat dari kerikil dengan penonjolan kelamin wanita yang mengandung nilai-nilai keagamaan yang penting yaitu sebagai lambang kesuburan yang dapat memberi kehidupan kepada masyarakat.

MASA 1343-1846 KEDATANGAN EKSPEDISI GAJAH MADA
Ekspedisi Gajah Mada ke Bali dilakukan pada dikala Bali diperintah oleh Kerajaan Bedahulu dengan Raja Astasura Ratna Bumi Banten dan Patih Kebo Iwa. Dengan terlebih dahulu membunuh Kebo Iwa, Gajah Mada memimpin ekspedisi bersama Panglima Arya Damar dengan dibantu oleh beberapa orang arya. Penyerangan ini menjadikan terjadinya pertempuran antara pasukan Gajah Mada dengan Kerajaan Bedahulu. Pertempuran ini menjadikan raja Bedahulu dan putranya wafat. Setelah Pasung Grigis menyerah, terjadi kekosongan pemerintahan di Bali. Untuk itu, Majapahit menunjuk Sri Kresna Kepakisan untuk memimpin pemerintahan di Bali dengan pertimbangan bahwa Sri Kresna Kepakisan memiliki kekerabatan darah dengan penduduk Bali Aga. Dari sinilah berawal wangsa Kepakisan.

PERIODE GELGEL
Karena ketidakcakapan Raden Agra Samprangan menjadi raja, Raden Samprangan digantikan oleh Dalem Ketut Ngulesir. Oleh Dalem Ketut Ngulesir, sentra pemerintahan dipindahkan ke Gelgel (dibaca /gÉ›l'gÉ›l/). Pada dikala inilah dimulai Periode Gelgel dan Raja Dalem Ketut Ngulesir merupakan raja pertama. Raja yang kedua yakni Dalem Watu Renggong (1460—1550). Dalem Watu Renggong menaiki singgasana dengan warisan kerajaan yang stabil sehingga ia dapat membuatkan kecakapan dan kewibawaannya untuk memakmurkan Kerajaan Gelgel. Di bawah pemerintahan Watu Renggong, Bali (Gelgel) mencapai puncak kejayaannya. Setelah Dalem Watu Renggong wafat ia digantikan oleh Dalem Bekung (1550—1580), sedangkan raja terakhir dari zaman Gelgel yakni Dalem Di Made (1605—1686).

ZAMAN KERAJAAN KLUNGKUNG
Kerajaan Klungkung bahu-membahu merupakan kelanjutan dari Dinasti Gelgel. Pemberontakan I Gusti Agung Maruti ternyata telah mengakhiri Periode Gelgel. Hal itu terjadi karena setelah putra Dalem Di Made cukup umur dan dapat mengalahkan I Gusti Agung Maruti, istana Gelgel tidak dipulihkan kembali. Gusti Agung Jambe sebagai putra yang berhak atas takhta kerajaan, ternyata tidak mau bertakhta di Gelgel, tetapi memilih tempat gres sebagai sentra pemerintahan, yaitu bekas tempat persembunyiannya di Semarapura.

Dengan demikian, Dewa Agung Jambe (1710-1775) merupakan raja pertama zaman Klungkung. Raja kedua yakni Dewa Agung Di Made I, sedangkan raja Klungkung yang terakhir yakni Dewa Agung Di Made II. Pada zaman Klungkung ini wilayah kerajaan terbelah menjadi kerajaan-kerajaan kecil. Kerajaan-kerajaan kecil ini selanjutnya menjadi swapraja (berjumlah delapan buah) yang pada zaman kemerdekaan dikenal sebagai kabupaten.

KERAJAAN - KERAJAAN PECAHAN KLUNGKUNG
Kerajaan Badung, yang kemudian menjadi Kabupaten Badung.
Kerajaan Mengwi, yang kemudian menjadi Kecamatan Mengwi.
Kerajaan Bangli, yang kemudian menjadi Kabupaten Bangli.
Kerajaan Buleleng, yang kemudian menjadi Kabupaten Buleleng.
Kerajaan Gianyar, yang kemudian menjadi Kabupaten Gianyar.
Kerajaan Karangasem, yang kemudian menjadi Kabupaten Karangasem.
Kerajaan Klungkung, yang kemudian menjadi Kabupaten Klungkung.
Kerajaan Tabanan, yang kemudian menjadi Kabupaten Tabanan.
Kerajaan Denpasar,yang kemudian menjadi Kota Madya Denpasar

MASA 1846 - 1949
Pada periode ini mulai masuk intervensi Belanda ke Bali dalam rangka "pasifikasi" terhadap seluruh wilayah Kepulauan Nusantara. Dalam proses yang secara tidak disengaja membangkitkan sentimen nasionalisme Indonesia ini, wilayah-wilayah yang belum ditangani oleh manajemen Batavia dicoba untuk dikuasai dan disatukan di bawah administrasi. Belanda masuk ke Bali disebabkan beberapa hal: beberapa aturan kerajaan di Bali yang dianggap mengganggu kepentingan dagang Belanda, penolakan Bali untuk mendapatkan monopoli yang ditawarkan Batavia, dan usul santunan dari warga Pulau Lombok yang merasa diperlakukan tidak adil oleh penguasanya (dari Bali).

PERLAWANAN TERHADAP ORANG - ORANG BELANDA
Masa ini merupakan masa perlawanan terhadap kedatangan bangsa Belanda di Bali. Perlawanan-perlawanan ini ditandai dengan meletusnya banyak sekali perang di wilayah Bali. Perlawanan-perlawanan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

Perang Buleleng (1846)
Perang Jagaraga (1848--1849)
Perang Kusamba (1849)
Perang Banjar (1868)
Puputan Badung (1906)
Puputan Klungkung (1908)

Dengan kemenangan Belanda dalam seluruh perang dan jatuhnya kerajaan Klungkung ke tangan Belanda, berarti secara keseluruhan Bali telah jatuh ke tangan Belanda.

ZAMAN PENJAJAHAN BELANDA
Sejak kerajaan Buleleng jatuh ke tangan Belanda mulailah pemerintah Belanda ikut campur mengurus soal pemerintahan di Bali. Hal ini dilaksanakan dengan mengubah nama raja sebagai penguasa kawasan dengan nama regent untuk kawasan Buleleng dan Jembrana serta menempatkan P.L. Van Bloemen Waanders sebagai controleur yang pertama di Bali.

Struktur pemerintahan di Bali masih berakar pada struktur pemerintahan tradisional, yaitu tetap mengaktifkan kepemimpinan tradisional dalam melaksanakan pemerintahan di daerah-daerah. Untuk di kawasan Bali, kedudukan raja merupakan pemegang kekuasaan tertinggi, yang pada waktu pemerintahan kolonial didampingi oleh seorang controleur. Di dalam bidang pertanggungjawaban, raja eksklusif bertanggung jawab kepada Residen Bali dan Lombok yang berkedudukan di Singaraja, sedangkan untuk Bali Selatan, raja-rajanya betanggung jawab kepada Asisten Residen yang berkedudukan di Denpasar.

Untuk memenuhi kebutuhan tenaga administrasi, pemerintah Belanda telah membuka sebuah sekolah rendah yang pertama di Bali, yakni di Singaraja (1875) yang dikenal dengan nama Tweede Klasse School. Pada tahun 1913 dibuka sebuah sekolah dengan nama Erste Inlandsche School dan kemudian disusul dengan sebuah sekolah Belanda dengan nama Hollands Inlandshe School (HIS) yang muridnya kebanyakan berasal dari belum dewasa darah biru dan golongan kaya.

LAHIRNYA ORGANISASI PERGERAKAN
Akibat pengaruh pendidikan yang didapat, para perjaka pelajar dan beberapa orang yang telah mendapatkan pekerjaan di kota Singaraja berinisiatif untuk mendirikan sebuah perkumpulan dengan nama "Suita Gama Tirta" yang bertujuan untuk memajukan masyarakat Bali dalam dunia ilmu pengetahuan melalui anutan agama. Sayang perkumpulan ini tidak burumur panjang. Kemudian beberapa guru yang masih haus dengan pendidikan agama mendirikan sebuah perkumpulan yang diberi nama "Shanti" pada tahun 1923. Perkumpulan ini memiliki sebuah majalah yang berjulukan "Shanti Adnyana" yang kemudian bermetamorfosis "Bali Adnyana".

Pada tahun 1925 di Singaraja juga didirikan sebuah perkumpulan yang diberi nama "Suryakanta" dan memiliki sebuah majalah yang diberi nama "Suryakanta". Seperti perkumpulan Shanti, Suryakanta menginginkan semoga masyarakat Bali mengalami kemajuan dalam bidang pengetahuan dan menghapuskan adat istiadat yang sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Sementara itu, di Karangasem lahir suatu perhimpunan yang berjulukan "Satya Samudaya Baudanda Bali Lombok" yang anggotanya terdiri atas pegawai negeri dan masyarakat umum dengan tujuan menyimpan dan mengumpulkan uang untuk kepentingan studiefonds.

ZAMAN PENDUDUKAN JEPANG
Setelah melalui beberapa pertempuran, tentara Jepang mendarat di Pantai Sanur pada tanggal 18 dan 19 Februari 1942. Dari arah Sanur ini tentara Jepang memasuki kota Denpasar dengan tidak mengalami perlawanan apa-apa. Kemudian, dari Denpasar inilah Jepang menguasai seluruh Bali. Mula-mula yang meletakkan dasar kekuasaan Jepang di Bali yakni pasukan Angkatan Darat Jepang (Rikugun). Kemudian, ketika suasana sudah stabil penguasaan pemerintahan diserahkan kepada pemerintahan sipil.

Karena selama pendudukan Jepang suasana berada dalam keadaan perang, seluruh kegiatan diarahkan pada kebutuhan perang. Para perjaka dididik untuk menjadi tentara Pembela Tanah Air (PETA). Untuk kawasan Bali, PETA dibentuk pada bulan Januari tahun 1944 yang kegiatan dan syarat-syarat pendidikannya diadaptasi dengan PETA di Jawa.

ZAMAN KEMERDEKAAN
Menyusul Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, pada tanggal 23 Agustus 1945, Mr. I Gusti Ketut Puja tiba di Bali dengan membawa mandat pengangkatannya sebagai Gubernur Sunda Kecil. Sejak kedatangan dia inilah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Bali mulai disebarluaskan hingga ke desa-desa. Pada dikala itulah mulai diadakan persiapan-persiapan untuk mewujudkan susunan pemerintahan di Bali sebagai kawasan Sunda Kecil dengan ibu kotanya Singaraja.

Sejak pendaratan NICA di Bali, Bali selalu menjadi arena pertempuran. Dalam pertempuran itu pasukan RI menggunakan sistem gerilya. Oleh karena itu, MBO sebagai induk pasukan selalu berpindah-pindah. Untuk memperkuat pertahanan di Bali, didatangkan santunan ALRI dari Jawa yang kemudian menggabungkan diri ke dalam pasukan yang ada di Bali. Karena seringnya terjadi pertempuran, pihak Belanda pernah mengirim surat kepada Rai untuk mengadakan perundingan. Akan tetapi, pihak pejuang Bali tidak bersedia, bahkan terus memperkuat pertahanan dengan mengikutsertakan seluruh rakyat.

Untuk memudahkan kontak dengan Jawa, Rai pernah mengambil siasat untuk memindahkan perhatian Belanda ke episode timur Pulau Bali. Pada 28 Mei 1946 Rai mengerahkan pasukannya menuju ke timur dan ini terkenal dengan sebutan "Long March". Selama diadakan "Long March" itu pasukan gerilya sering dihadang oleh tentara Belanda sehingga sering terjadi pertempuran. Pertempuran yang membawa kemenangan di pihak pejuang ialah pertempuran Tanah Arun, yaitu pertempuran yang terjadi di sebuah desa kecil di lereng Gunung Agung, Kabupaten Karangasem. Dalam pertempuran Tanah Arun yang terjadi 9 Juli 1946 itu pihak Belanda banyak menjadi korban. Setelah pertempuran itu pasukan Ngurah Rai kembali menuju arah barat yang kemudian hingga di Desa Marga (Tabanan). Untuk lebih menghemat tenaga karena terbatasnya persenjataan, ada beberapa anggota pasukan terpaksa disuruh berjuang bersama-sama dengan masyarakat.

PUPUTAN MARGARANA
Pada waktu staf MBO berada di desa Marga, I Gusti Ngurah Rai memerintahkan pasukannya untuk merebut senjata polisi NICA yang ada di Kota Tabanan. Perintah itu dilaksanakan pada 18 November 1946 (malam hari) dan berhasil baik. Beberapa pucuk senjata beserta pelurunya dapat direbut dan seorang komandan polisi NICA ikut menggabungkan diri kepada pasukan Ngurah Rai. Setelah itu pasukan segera kembali ke Desa Marga. Pada 20 November 1946 semenjak pagi-pagi buta tentara Belanda mulai nengadakan pengurungan terhadap Desa Marga. Kurang lebih pukul 10.00 pagi mulailah terjadi tembak-menembak antara pasukan Nica dengan pasukan Ngurah Rai. Pada pertempuran yang seru itu pasukan episode depan Belanda banyak yang mati tertembak. Oleh karena itu, Belanda segera mendatangkan santunan dari semua tentaranya yang berada di Bali ditambah pesawat pengebom yang didatangkan dari Makassar. Di dalam pertempuran yang sengit itu semua anggota pasukan Ngurah Rai bertekad tidak akan mundur hingga titik darah penghabisan. Di sinilah pasukan Ngurah Rai mengadakan "Puputan" atau perang habis-habisan di desa margarana sehingga pasukan yang berjumlah 96 orang itu semuanya gugur, termasuk Ngurah Rai sendiri. Sebaliknya, di pihak Belanda ada lebih kurang 400 orang yang tewas. Untuk mengenang peristiwa tersebut pada tanggal 20 november 1946 di kenal dengan perang puputan margarana, dan kini pada bekas arena pertempuran itu didirikan Tugu Pahlawan Taman Pujaan Bangsa.

KONFERENSI DENPASAR
Pada tanggal 7 hingga 24 Desember 1946, Konferensi Denpasar berlangsung di pendopo Bali Hotel. Konferensi itu dibuka oleh Hubertus Johannes van Mook yang bertujuan untuk membentuk Negara Indonesia Timur (NIT) dengan ibu kota Makassar (Ujung Pandang).

Dengan terbentuknya Negara Indonesia Timur itu susunan pemerintahan di Bali dihidupkan kembali ibarat pada zaman raja-raja dulu, yaitu pemerintahan dipegang oleh raja yang dibantu oleh patih, punggawa, perbekel, dan pemerintahan yang paling bawah yakni kelian. Di samping itu, masih ada lagi suatu dewan yang berkedudukan di atas raja, yaitu dewan raja-raja.

PENYERAHAN KEDULATAN
Agresi militer yang pertama terhadap pasukan pemeritahan Republik Indonesia yang berkedudukan di Yogyakarta dilancarakan oleh Belanda pada tanggal 21 Juli 1947. Belanda melancarkan lagi agresinya yang kedua 18 Desember 1948. Pada masa aksi yang kedua itu di Bali terus-menerus diusahakan berdirinya badan-badan usaha bersifat gerilya yang lebih efektif. Sehubungan dengan hal itu, pada Juli 1948 dapat dibentuk organisasi usaha dengan nama Gerakan Rakyat Indonesia Merdeka (GRIM). Selanjutnya, tanggal 27 November 1949, GRIM menggabungkan diri dengan organisasi usaha lainnya dengan nama Lanjutan Perjuangan. Nama itu kemudian diubah lagi menjadi Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) Sunda Kecil.

Sementara itu, Konferensi Meja Bundar (KMB) mengenai persetujuan wacana pembentukan Uni Indonesia - Belanda dimulai semenjak simpulan Agustus 1949. Akhirnya, 27 Desember 1949 Belanda mengakui kedaulatan RIS. Selanjutnya, pada tanggal 17 Agustus 1950, RIS diubah menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

DAFTAR KABUPATEN DAN KOTA DI BALI
No. Kabupaten/Kota Ibu kota
1 Kabupaten Badung Badung
2 Kabupaten Bangli Bangli
3 Kabupaten Buleleng Singaraja
4 Kabupaten Gianyar Gianyar
5 Kabupaten Jembrana Negara
6 Kabupaten Karangasem Karangasem
7 Kabupaten Klungkung Klungkung
8 Kabupaten Tabanan Tabanan
9 Kota Denpasar -

DAFTAR GUBERNUR BALI
1. Anak agung bagus sutedja : tahun 1950 - 1958
2. I Gusti Bagus Oka : tahun 1958 - 1959
3. Anak agung bagus sutedja : tahun 1959 - 1965
4. I Gusti putu martha : tahun 1965 - 1967
5. Soekarmen : tahun 1967 - 1978
6. Prof. Dr. Ida Bagus mantra : tahun 1978 - 1988
7. Prof. Dr. Ida bagus oka : tahun 1988 - 1993
8. Drs. Dewa made beratha : tahun 1993 - 2008
9. I made mangku pastika : tahun 2008 - 2013

BIODATA PULAU BALI :
Batas Wilayah :
- Utara : Laut Bali
- Selatan : Samudera Indonesia
- Barat : Provinsi Jawa Timur
- Timur : Provinsi Nusa Tenggara Barat

Hari Kaprikornus Bali : 14 Agustus 1959
Ibukota : Denpasar (Dahulu Singaraja)
Koordinat : 9º 0' - 7º 50' LS
114º 0' - 116º 0' BT
Luas : 5.634 KM2
Situs Web : www.baliprov.go.id
Lagu Daerah : Bali Jagaddhita

Sejarah Asal Usul Awal Adanya Kembang Api di Dunia

Juli 04, 2017 Add Comment
Sejarah Asal Usul Awal Adanya Kembang APi di Dunia - Kembang api sudah menyerupai menjadi menu wajib bagi setiap peringatan hari-hari penting. Gemerlap cahaya kembang api kerap dianggap sebagai simbol kemeriahan, kebahagiaan, atau juga kemenangan. Kembang api menjadi tanda positif bagi kehidupan manusia. Keberadaannya member atmosfer ceria dalam setiap program penting.

Tahu tidak bergotong-royong Kembang Api bermula dari China. Sekitar era ke-9, seorang juru masak yang secara tidak sengaja mencampur tiga materi bubuk hitam (black powder) yang ada di dapurnya, yaitu garam peter atau KNO3 (kalium nitrat), sulfur (sulfur), dan arang dari kayu (charcoal). Ternyata, campuran ketiga materi tersebut merupakan bubuk mesiu yang mudah terbakar.

Sejarah Asal Usul Awal Adanya Kembang APi di Dunia
Jika mesiu dimasukkan ke dalam sepotong bambu yang ada sumbunya,kemudian sumbu itu dibakar,maka mesiu itu akan meletus dan mengeluarkan bunyi ledakan keras. Petasan ini kemudian dipercaya dapat mengusir roh jahat. Kemudian petasan jenis ini dipakai juga pada perayaan pernikahan, kemenangan perang, peristiwa gerhana bulan, dan upacara-upacara keagamaan.

Baru pada dikala Dinasti Song (960-1279) masyarakat di China mendirikan pabrik petasan. Bahan baku tabung bambu kemudian diganti dengan gulungan kertas yang kemudian dibungkus kertas merah di bab luarnya. Petasan ini kemudian menjadi dasar dari pembuatan kembang api, yang lebih menitik- beratkan pada warna-warni dan bentuk pijar- pijar api di udara.

Meskipun China dipercaya sebagai penemu, namun pembuatan kembang api berkembang pesat di Eropa. Marco Polo membawa serbuk mesiu itu dari China ke Eropa pada era ke-13. Di Eropa, serbuk petasan dipergunakan untuk keperluan militer, menyerupai untuk roket,meriam, dan senjata. Italia yakni negara di Eropa pertama yang membuat pabrik kembang api.

Kemudian hari dibedakan antara kembang api dan petasan. Kembang api akan melesat ke udara begitu sumbunya dibakar, sedangkan petasan hanya mengeluarkan bunyi ledakan tanpa diiringi pancaran api berwarna-warni.

Pada perkembangannya, para mahir kembang api kesannya mampu membuat kembang api berwarna- warni, menyerupai merah, kuning, hijau, dan biru. Warna merah berasal dari strontium dan litium, warna kuning berasal dari natrium, warna hijau berasal dari barium, dan warna biru dari tembaga. Campuran materi kimia itu dibentuk ke dalam kubus kecil-kecil yang disebut star. Star inilah yang menentukan warna dan bentuk jikalau kembang api itu meledak nantinya. Kumpulan star dimasukkan ke dalam silinder yang terbuat dari kertas atau plastik. Kemudian dimasukkan pula bubuk mesiu serta sumbu untuk menyalakannya.

Dengan kemajuan teknologi, kini bentuk kembang api mampu bermacam-macam. Ada yang berbentuk komet, pohon palem, bunga krisan, planet Saturnus, sarang laba-laba, getah pohon, lilin, kotak kue, bintang, air terjun, dengan special effect yang beraneka warna.
Sejarah Asal Usul Awal Adanya Kendaraan Becak

Sejarah Asal Usul Awal Adanya Kendaraan Becak

Juli 03, 2017 Add Comment
Sejarah Asal Usul Awal Adanya Kendaraan Becak - Becak merupakan alat angkutan yang ramah lingkungan sebab tidak menjadikan polusi udara (kecuali becak bermotor tentunya). 

Becak (dari bahasa Hokkien: be chia "kereta kuda") yakni suatu moda transportasi beroda tiga yang umum ditemukan di Indonesia dan juga di sebagian Asia. Kapasitas normal becak yakni dua orang penumpang dan seorang pengemudi. 

Selain itu, becak tidak menjadikan kebisingan dan juga dapat dijadikan sebagai obyek wisata bagi turis-turis mancanegara. Meskipun begitu, kehadiran becak di perkotaan dapat mengganggu lalu lintas sebab kecepatannya yang lamban dibandingkan dengan kendaraan beroda empat maupun sepeda motor. Selain itu, ada yang menganggap bahwa becak tidak nyaman dilihat, mungkin sebab bentuknya yang kurang modern. Satu-satunya kota di Indonesia yang secara resmi melarang eksistensi becak yakni Jakarta. Becak dilarang di Jakarta sekitar selesai dasawarsa 1980-an. Alasan resminya antara lain kala itu ialah bahwa becak yakni "eksploitasi insan atas manusia". Penggantinya adalah, ojek, bajaj dan Kancil. Selain di Indonesia, becak juga masih dapat ditemukan di negara lainnya menyerupai Malaysia, Singapura, Vietnam dan Kuba. Di Singapura, becak kini hanyalah sebuah alat transportasi wisata saja.

Untuk meningkatkan kemampuan becak dan mendorong penggunaan kendaraan tidak bermotor dibeberapa negara maju dikembangkan becak yang menggunaan gigi percepatan/transmisi menyerupai yang digunakan dalam sepeda modern sehingga bisa melewati tanjakan dengan lebih mudah, desain dibuat aerodinamis serta pengemudinya berada di depan ruang penumpang.

Di Indonesia ada dua jenis becak yang lazim digunakan:

* Becak dengan pengemudi di belakang. Jenis ini biasanya ada di Jawa.
* Becak dengan pengemudi di samping. Jenis ini biasanya ditemukan di Sumatra. Untuk becak jenis ini dapat dibagi lagi ke dalam dua sub-jenis, yaitu:

1. Becak kayuh - Becak yang menggunakan sepeda sebagai kemudi.
2. Becak bermotor/Becak mesin - Becak yang menggunakan sepeda motor sebagai penggerak.

ASAL USULNYA
Tahukah Readers, becak ternyata berasal dari Jepang? Kemunculan kendaraan beroda tiga yang ditarik dengan tenaga insan itu pertama kalinya hanya kebetulan. Tahun 1869, seorang pria Amerika yang menjabat pembantu di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jepang berjalan-jalan menikmati pemandangan Kota Yokohama. Suatu dikala beliau berpikir bagaimana cara istrinya yang kakinya cacat bisa ikut berjalan-jalan? Tentu diharapkan sebuah kendaraan. Kendaraan itu, pikirnya, tidak usah ditarik kuda sebab hanya untuk satu penumpang saja. Kemudian ia mulai menggambar kereta kecil tanpa atap di atas secarik kertas. Orang-orang Jepang yang melihat kendaraan langsung ditarik insan itu menamakannya jinrikisha. Penarik jinrikisha biasanya diberi upah tiap minggu. Lama-lama, jinrikisha menarik perhatian masyarakat Jepang, khususnya para bangsawan.

Pada tahun 1800-an jinrikisha balasannya hingga ke pendengaran masyarakat di China. Hingga dalam waktu singkat, jinrikisha dikenal sebagai kendaraan langsung kaum aristokrat dan kendaraan umum. Kendaraan ini diberi nama rickshaw. Sementara penghelanya disebut hiki. Tapi, lama-lama para pemerhati kemanusiaan di China iba melihat para hiki yang kerja bagaikan kuda itu. Mulai 1870 rickshaw dilarang beroperasi di seluruh jalan-jalan negeri China. Sedangkan inrikisha di Jepang sebelumnya sudah lama dilarang. Diilhami jinrikisha dan rickshaw, tiba-tiba saja sekitar tahun 1941 untuk pertama kalinya di kota-kota besar di Indonesia muncul becak. Berbeda dengan jinrikisha dan rickshaw yang beroda dua dengan ban mati, becak sudah lebih modern. Rodanya tiga dan menggunakan ban angin, mengemudikannya dikayuh dengan dua kaki. 
Sejarah Asal Usul Awal Adanya Masjid Di Dunia

Sejarah Asal Usul Awal Adanya Masjid Di Dunia

Juli 02, 2017 Add Comment
Sejarah Asal Usul Awal Adanya Masjid Di Dunia - Masjid atau mesjid yaitu rumah tempat ibadah umat Muslim. Masjid artinya tempat sujud, dan mesjid berukuran kecil juga disebut musholla, tabrak atau surau.

Selain tempat ibadah masjid juga merupakan sentra kehidupan komunitas muslim. Kegiatan - kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah dan berguru Al Qur'an sering dilaksanakan di Masjid. Bahkan dalam sejarah Islam, masjid turut memegang peranan dalam kegiatan sosial kemasyarakatan hingga kemiliteran.

Masjid berarti tempat beribadah.
Akar kata dari masjid yaitu sajada dimana sajada berarti sujud atau tunduk.
Kata masjid sendiri berakar dari bahasa Aram.
Kata masgid (m-s-g-d) ditemukan dalam sebuah inskripsi dari kurun ke 5 Sebelum Masehi.
Kata masgid (m-s-g-d) ini berarti "tiang suci" atau "tempat sembahan".
Kata masjid dalam bahasa Inggris disebut mosque.
Kata mosque ini berasal dari kata mezquita dalam bahasa Spanyol.
Sebelum itu, masjid juga disebut "Moseak", "muskey" , "moscey" , dan "mos'key".
Diduga kata-kata ini mengandung nada yang melecehkan.
Contohnya pada kata mezquita yang diduga berasal dari kata mosquito.
Tapi, kata mosque kemudian menjadi populer dan dipakai dalam bahasa Inggris secara luas.

Menara-menara, serta kubah masjid yang besar, seakan menjadi saksi betapa jayanya Islam pada kurun kurun pertengahan. 

Masjid telah melalui serangkaian tahun-tahun terpanjang di sejarah hingga sekarang. Mulai dari Perang Salib hingga Perang Teluk. Selama lebih dari 1000 tahun pula, arsitektur Masjid perlahan-lahan mulai menyesuaikan bangunan masjid dengan arsitektur modern.Untuk melihat keindahan - keindahan Masjid , dibawah sendiri.

MASJID PERTAMA 
Jauh sebelum Islam berubah menjadi agama besar pada zaman Nabi Muhammad SAW, telah lahir para nabi dan rasul yang mendahuluinya.

Pada periode ini pula telah dibangun sebuah masjid pertama kali di dunia. Yaitu Masjidilharam pada zaman Nabi Ibrahim alaihi salam (As). Namun masjid pada masa itu tidak menyerupai bangunan sekarang yang lengkap dengan menara dan bangunan megah lengkap dengan tiang-tiang besar.

Masjid pada waktu itu hanya berupa tempat lapang dengan batas-batas tertentu yang digunakan untuk beribadah dan bermunajat kepada Allah.

Dalam sebuah hadits disebutkan
“Dari Abu Dzar radhiallahu anhu, ia berkata:
Saya bertanya kepada Rasulullah SAW ihwal masjid yang pertama kali dibangun?
Maka Rasulullah SAW menjawab:

“Masjid Al Haram”

Kemudian saya bertanya lagi: Kemudian masjid apa lagi?

Rasulullah SAW menjawab:
“Masjid Al Aqsha”

Aku bertanya kepada Rasulullah SAW: Berapa jarak antara keduanya?

Rasulullah SAW menjawab:
“Empat puluh tahun.” (HR. Bukhori 6/290-291; Muslim No. 520)

Sebagian orang berpendapat bahwa yang membangun Masjid Al Aqsha yaitu Nabi Sulaiman bin Dawud.
Namun pendapat ini perlu dipertanyakan alasannya jarak masa hidup antara Nabi Sulaiman dengan Nabi Ibrahim lebih dari 1.000 tahun.

Berdasarkan perhitungan dari hadits di atas, berpengaruh dugaan Nabi Sulaiman bukanlah orang yang mendirikan Masjid Al Aqsha, dia hanya memperbaikinya saja.
Sedangkan nabi yang mendirikan Masjid Al Aqsha yaitu Nabi Ya'qub bin Ishaq, setelah Nabi Ibrahim mendirikan Kakbah.

Ketua Lembaga Takmir Masjid PBNU Ustadz Mukhlas Syarkun membenarkan Masjid Al Aqsa merupakan salah satu masjid pertama di dunia.

Menurut dia, di tempat ini para nabi-nabi sebelum Muhammad SAW telah menorehkan beragam kisah.
Di antaranya yaitu tempat di mana Nabi Zakariya bermunajat memohon diberi putra walaupun sudah usia tua.
Yang Mahakuasa SWT pun kemudian mengabulkan doanya dengan memberi putra berjulukan Yahya.
Masjid Al Aqsa juga merupakan tempat iktikaf (berdiam diri di dalam masjid) Siti Maryam, ibu Nabi Isa As.

Pria asal Lamongan itu menjelaskan, Yang Mahakuasa swt telah memperlihatkan keutamaan bagi hambanya yang beribadah di Masjidilharam. Yaitu dilipatgandakan pahalanya hingga 1.000 kali.
“Dalam hadits disebutkan barang siapa salat di Masjidilharam, maka pahalanya dilipatgandakan 1.000 kali,” ujarnya.

Dua masjid ini menjadi saksi bisu perjalanan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Di mana kemudian Rasulullah SAW bermi’raj menghadap Yang Mahakuasa Swt untuk mendapatkan perintah salat.

Masjid Al Aqsha kemudian dijadikan kiblat salat pertama sebelum kemudian dialihkan ke Kakbah di Makkah berdasarkan perintah Yang Mahakuasa pada surat Al-Baqarah ayat 144.

“Sesungguhnya Kami lihat muka engkau menengadah-nengadah ke langit, maka Kami palingkan lah engkau kepada kiblat yang engkau ingini. Sebab itu palingkanlah muka engkau ke pihak Masjidil Haram.
Dan di mana saja kau semua berada palingkanlah mukamu ke pihaknya. Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi kitab mengetahui bekerjsama itu yaitu kebenaran dari Tuhan mereka. Dan tidaklah Yang Mahakuasa lengah dari apapun yang kau amalkan.”

Masjid Al-Aqsa atau disebut juga Bait Al-Muqaddas (Al-Quds) terletak di Kota Yerusalem Timur atau dikenal dengan nama wilayah Al-Haram Asy-Syarif bagi umat Islam atau Har Ha-Bayit (Bukit Bait Yang Mahakuasa atau Temple Mount/Kuil Bukit) bagi umat Yahudi dan Nasrani.
Sementara Masjidilharam terletak di Makkah, Saudi Arabia.

Penyebaran Masjid
Masjid kemudian dibangun di kawasan luar Semenanjung Arab, seiring dengan kaum Muslim yang bermukim di luar Jazirah Arab. Mesir menjadi kawasan pertama yang dikuasai oleh kaum Muslim Arab pada tahun 640.
Sejak dikala itu, Ibukota Mesir, Kairo dipenuhi dengan masjid. Maka dari itu, Kairo dijuluki sebagai kota seribu menara. Beberapa masjid di Kairo berfungsi sebagai sekolah Islam atau madrasah bahkan sebagai rumah sakit.

Masjid di Sisilia dan Spanyol tidak menirukan desain arsitektur Visigoth, tetapi menirukan arsitektur bangsa Moor. Para ilmuwan kemudian memperkirakan bahwa bentuk bangunan pra-Islam kemudian diubah menjadi bentuk arsitektur Islam ala Andalus dan Magribi, menyerupai teladan lengkung tapal kuda di pintu-pintu masjid

Masjid pertama di Cina berdiri pada kurun ke 8 Masehi di Xi'an. Masjid Raya Xi'an, yang terakhir kali di rekonstruksi pada kurun ke 18 Masehi, mengikuti arsitektur Cina. Masjid di adegan barat Cina menyerupai di kawasan Xinjiang, mengikuti arsitektur Arab, dimana di masjid terdapat kubah dan menara. Sedangkan, di timur Cina, menyerupai di kawasan Beijing, mengandung arsitektur Cina.

Masjid mulai masuk di kawasan India pada kurun ke 16 semasa kerajaan Mugal berkuasa. Masjid di India mempunyai karakteristik arsitektur masjid yang lain, menyerupai kubah yang berbentuk menyerupai bawang.
Kubah jenis ini dapat dilihat di Masjid Jama, Delhi.

Masjid pertama kali didirikan di Kesultanan Utsmaniyah pada kurun ke 11 Masehi, dimana pada dikala itu orang-orang Turki mulai masuk agama Islam. Beberapa masjid awal di Turki yaitu Aya Sofya, dimana pada zaman Bizantium, bangunan Aya Sofya merupakan sebuah katedral. Kesultanan Utsmaniyah memiliki karakteristik arsitektur masjid yang unik, terdiri dari kubah yang besar, menara dan adegan luar gedung yang lapang.

Masjid di Kesultanan Usmaniyah biasanya mengkolaborasikan tiang-tiang yang tinggi, jalur-jalur kecil di antara shaf-shaf, dan langit-langit yang tinggi, juga dengan menggabungkan mihrab dalam satu masjid.
Sampai dikala ini, Turki merupakan rumah dari masjid yang berciri khas arsitektur Utsmaniyah.

Secara bertahap, masjid masuk ke beberapa adegan di Eropa. Perkembangan jumlah masjid secara pesat mulai terlihat seabad yang lalu, ketika banyak imigran Muslim yang masuk ke Eropa. Kota-kota besar di Eropa, menyerupai Munich, London dan Paris memilki masjid yang besar dengan kubah dan menara.

Masjid ini biasanya terletak di kawasan urban sebagai sentra komunitas dan kegiatan sosial untuk para muslim di kawasan tersebut. Walaupun begitu, seseorang dapat menemukan sebuah masjid di Eropa apabila di sekitar kawasan tersebut ditinggali oleh kaum Muslim dalam jumlah yang cukup banyak.

Masjid pertama kali muncul di Amerika Serikat pada awal kurun ke 20. Masjid yang pertama didirikan di Amerika Serikat yaitu di kawasan Cedar Rapids, Iowa yang dibangun pada kurun selesai 1920an.
Bagaimanapun, semakin banyak imigran Muslim yang datang ke Amerika Serikat, terutama dari Asia Selatan, jumlah masjid di Amerika Serikat bertambah secara drastis.
Dimana jumlah masjid pada waktu 1950 sekitar 2% dari jumlah masjid di Amerika Serikat, pada tahun 1980, 50% jumlah masjid di Amerika Serikat didirikan.

DiIndonesia, Masjid Pertama ternyata masih menjadi perdebatan, ada yang bilang Masjid Baiturahman di Aceh yaitu Masjid Pertama di Indonesia, dan dari banyak Situs yang ada, Masjid Pertama di Indonesia ternyata yang memberi nama yaitu orang Tionghoa!, yaitu Laksamana Cheng Hoo, dengan Masjid Muhamad Cheng Hoo,,

Sholat Jumat Pertama digelar.
Yang Mahakuasa SWT telah berfirman dalam surat Al Jumuah ayat 9:
“Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sembahyang pada hari Jumat, maka bersegeralah kau kepada mengingat Yang Mahakuasa dan tinggalkanlah jual beli.
Yang demikian itu lebih baik bagimu bila kau mengetaahui.”

Tak berselang lama setelah perintah tersebut turun, Rasulullah SAW pun mengajak umatnya untuk mengerjakan salat Jumat.
Lantas kapan dan dimana momentum itu terjadi?

Sejarah kota Madinah mencatat, ketika Rasul SAW memutuskan untuk berhijrah dari Makkah ke Madinah, ia sempat membangun masjid.
Masjid pertama yang dibangun yaitu Masjid Quba, yang terletak di kampung Quba, berjarak sekira empat kilometer di sebelah selatan Masjid Nabawi.

Setelah mendirikan masjid ini, Rasul bersama dengan teman Abu Bakar as-Siddiq melanjutkan perjalanan menuju Madinah. Namun, sebelum hingga di tempat tujuan, ia singgah di kampung Bani Sulaim.

Bertepatan dengan Jumat, dan waktunya sudah menjelang salat zuhur, Rasul lantas mengajak para teman dan kaum muslimin yang ada pada dikala itu, untuk mendirikan salat Jumat.

Salat Jumat tersebut dilaksanakan Rasul SAW di sebuah lembah yang terletak di Kampung Bani Sulaim. Letaknya berdekatan dengan Masjid Quba. Menurut Junaidi Halim dalam bukunya Makkah-Madinah dan Sekitarnya, nama lembah tersebut yaitu Wadi Ranuna. Sebagai peringatan atas pelaksanaan salat Jumat itu didirikanlah sebuah masjid di lokasi yang kemudian diberi nama Masjid Jumat.

Menurut Hanafi al-Mahlawi dalam Al-Amakin al-Masyhurah fi Hayati Muhammad SAW, salat Jumat yang dilaksanakan di lokasi tersebut merupakan salat yang pertama kali. Sebab, sebelumnya ia kesulitan melakukan salat Jumat alasannya kuatnya tekanan dan penindasan yang dilakukan kafir Quraisy terhadap kaum Muslim.

Informasi di atas dibenarkan Ketua Lembaga Takmir Masjid PBNU KH Abdul Ghoni dikala berbincang dengan okezone di Jakarta. Menurut dia, perintah ibadah salat Jumat tidak turun bersamaan dengan perintah salat lima waktu dalam peristiwa Isra’ Mi’raj.

Kewajiban tersebut gres turun setelah ada firman Yang Mahakuasa dalam surat Al Jumuah ayat 9.
“Dan di Masjid Jumat-lah, ibadah salat Jumat pertama kali dilaksanakan,” ujar pria yang sudah sering berkunjung ke Madinah itu.

Ada pendapat yang menyatakan bahwa lokasi pelaksanaan salat Jumat waktu itu terletak di sisi kanan jalan dari Quba menuju Madinah. Ada pun jumlah kaum Muslim yang mendirikan salat Jumat ketika itu mencapai seratus orang. Menurut HM Iwan Gayo dalam Buku Pintar Haji dan Umrah, Masjid Jumat berukuran 7 x 5,5 meter persegi.

Kini Masjid Jumat menjadi salah satu tempat yang kerap dikunjungi jamaah haji dari banyak sekali negara. Akan tetapi, jamaah haji yang berkunjung ke sana hanya mampu berdoa di luar pintu, alasannya masjid tersebut hanya dibuka pada waktu-waktu salat saja.

Perlu diketahui, kewajiban melakukan salat Jumat juga ditegaskan oleh Rasulullah SAW sebagaimana sabda beliau: “Salat Jumat itu wajib bagi tiap-tiap muslim, dilaksanakan secara berjamaah, kecuali empat golongan yaitu budak, wanita, anak kecil, dan orang yang sedang menderita sakit.” (HR. Abu Daud dan Al-Hakim, hadits shahih)

Selanjutnya dalam hadits yang diriwayatkan Abul Ja’ad adh-Dhumasry RA. Rasulullah SAW bersabda,”Barangsiapa meninggalkan tiga kali salat Jumat alasannya menganggap enteng (malas) tanpa alasan yang mampu diterima, niscaya Yang Mahakuasa SWT akan menutup hatinya.”
Sejarah Asal Usul Lambang Negara Indonesia GARUDA PANCASILA

Sejarah Asal Usul Lambang Negara Indonesia GARUDA PANCASILA

Juli 02, 2017 Add Comment
negara Indonesia berbentuk burung Garuda yang kepalanya menoleh ke sebelah kanan (dari sudut pandang Garuda), perisai berbentuk mirip jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu” ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda.

Lambang ini dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak, yang kemudian disempurnakan oleh Presiden Soekarno, dan diresmikan pemakaiannya sebagai lambang negara pertama kali pada Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat tanggal 11 Februari 1950.

Lambang negara Garuda Pancasila diatur penggunaannya dalam Peraturan Pemerintah No. 43/1958.

Garuda, kendaraan (wahana) Wishnu tampil di banyak sekali candi kuno di Indonesia, mirip Prambanan, Mendut, Sojiwan, Penataran, Belahan, Sukuh dan Cetho dalam bentuk relief atau arca. Di Prambanan terdapat sebuah candi di muka candi Wishnu yang dipersembahkan untuk Garuda, akan tetapi tidak ditemukan arca Garuda di dalamnya.

Di candi Siwa Prambanan terdapat relief episode Ramayana yang menggambarkan keponakan Garuda yang juga bangsa tuhan burung, Jatayu, mencoba menyelamatkan Sinta dari cengkeraman Rahwana. Arca anumerta Airlangga yang digambarkan sebagai Wishnu tengah mengendarai Garuda dari Candi Belahan mungkin yaitu arca Garuda Jawa Kuna paling terkenal, kini arca ini disimpan di Museum Trowulan.

Garuda muncul dalam banyak sekali kisah, terutama di Jawa dan Bali. Dalam banyak dongeng Garuda melambangkan kebajikan, pengetahuan, kekuatan, keberanian, kesetiaan, dan disiplin.Sebagai kendaraan Wishnu, Garuda j uga memiliki sifat Wishnu sebagai pemelihara dan penjaga tatanan alam semesta.

Dalam tradisi Bali, Garuda dimuliakan sebagai "Tuan segala makhluk yang dapat terbang" dan "Raja agung para burung". Di Bali ia biasanya digambarkan sebagai makhluk yang memiliki kepala, paruh, sayap, dan cakar elang, tetapi memiliki badan dan lengan manusia.Biasanya digambarkan dalam tabrakan yang halus dan rumit dengan warna cerah keemasan, digambarkan dalam posisi sebagai kendaraan Wishnu, atau dalam episode pertempuran melawan Naga. Posisi mulia Garuda dalam tradisi Indonesia semenjak zaman kuna telah mengakibatkan Garuda sebagai simbol nasional Indonesia, sebagai perwujudan ideologi Pancasila. Garuda juga dipilih sebagai nama maskapai penerbangan nasional Indonesia Garuda Indonesia. Selain Indonesia, Thailand juga menggunakan Garuda sebagai lambang negara.

Setelah Perang Kemerdekaan Indonesia 1945-1949, disusul pengesahan kedaulatan Indonesia oleh Belanda melalui Konferensi Meja Bundar pada tahun 1949, dirasakan perlunya Indonesia (saat itu Republik Indonesia Serikat) memiliki lambang negara.

Tanggal 10 Januari 1950 dibentuk Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknis Muhammad Yamin sebagai ketua, Ki Hajar Dewantoro, M A Pellaupessy, Moh Natsir, dan RM Ng Poerbatjaraka sebagai anggota. Panitia ini bertugas menyeleksi tawaran rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintah.

Merujuk keterangan Bung Hatta dalam buku “Bung Hatta Menjawab” untuk melakukan Keputusan Sidang Kabinet tersebut Menteri Priyono melakukan sayembara. Terpilih dua rancangan lambang negara terbaik, yaitu karya Sultan Hamid II dan karya M Yamin. Pada proses selanjutnya yang diterima pemerintah dan DPR yaitu rancangan Sultan Hamid II. Karya M. Yamin ditolak sebab menyertakan sinar-sinar matahari yang menampakkan pengaruh Jepang.

Setelah rancangan terpilih, dialog intensif antara perancang (Sultan Hamid II), Presiden RIS Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta, terus dilakukan untuk keperluan penyempurnaan rancangan itu.
Mereka bertiga sepakat mengganti pita yang dicengkeram Garuda, yang semula yaitu pita merah putih menjadi pita putih dengan menambahkan semboyan "Bhineka Tunggal Ika".

Tanggal 8 Februari 1950, rancangan lambang negara yang dibuat Menteri Negara RIS, Sultan Hamid II diajukan kepada Presiden Soekarno. Rancangan lambang negara tersebut mendapat masukan dari Partai Masyumi untuk dipertimbangkan kembali, sebab adanya keberatan terhadap gambar burung Garuda dengan tangan dan pundak insan yang memegang perisai dan dianggap terlalu bersifat mitologis.

Sultan Hamid II kembali mengajukan rancangan gambar lambang negara yang telah disempurnakan berdasarkan aspirasi yang berkembang, sehingga tercipta bentuk Rajawali-Garuda Pancasila.
Disingkat Garuda Pancasila.

Presiden Soekarno kemudian menyerahkan rancangan tersebut kepada Kabinet RIS melalui Moh Hatta sebagai perdana menteri. AG Pringgodigdo dalam bukunya “Sekitar Pancasila” terbitan Dep Hankam, Pusat Sejarah ABRI menyebutkan, rancangan lambang negara karya Sultan Hamid II kesudahannya diresmikan pemakaiannya dalam Sidang Kabinet RIS pada tanggal 11 Februari 1950. Ketika itu gambar bentuk kepala Rajawali Garuda Pancasila masih "gundul" dan tidak berjambul mirip bentuk sekarang ini. Presiden Soekarno kemudian memperkenalkan untuk pertama kalinya lambang negara itu kepada khalayak umum di Hotel Des Indes Jakarta pada 15 Februari 1950.

Soekarno terus memperbaiki bentuk Garuda Pancasila. Pada tanggal 20 Maret 1950 Soekarno memerintahkan pelukis istana, Dullah, melukis kembali rancangan tersebut; setelah sebelumnya diperbaiki antara lain penambahan "jambul" pada kepala Garuda Pancasila, serta mengubah posisi cakar kaki yang mencengkram pita dari semula di belakang pita menjadi di depan pita, atas masukan Presiden Soekarno. Dipercaya bahwa alasan Soekarno menambahkan jambul sebab kepala Garuda gundul dianggap terlalu mirip dengan Bald Eagle, Lambang Amerika Serikat.

Untuk terakhir kalinya, Sultan Hamid II menyelesaikan penyempurnaan bentuk final gambar lambang negara, yaitu dengan menambah skala ukuran dan tata warna gambar lambang negara. Rancangan Garuda Pancasila terakhir ini dibuatkan patung besar dari materi perunggu berlapis emas yang disimpan dalam Ruang Kemerdekaan Monumen Nasional sebagai acuan, ditetapkan sebagai lambang negara Republik Indonesia, dan desainnya tidak berubah sampai kini.

Deskripsi dan Arti Filosofi 
GARUDA 
  • Garuda Pancasila sendiri yaitu burung Garuda yang sudah dikenal melalui mitologi kuno dalam sejarah bangsa Indonesia, yaitu kendaraan Wishnu yang mirip burung elang rajawali. Garuda digunakan sebagai Lambang Negara untuk menggambarkan bahwa Indonesia yaitu bangsa yang besar dan negara yang kuat.
  • Warna keemasan pada burung Garuda melambangkan keagungan dan kejayaan.
  • Garuda memiliki paruh, sayap, ekor, dan cakar yang melambangkan kekuatan dan tenaga pembangunan.
  • Jumlah bulu Garuda Pancasila melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, antara lain:

  1. 17 helai bulu pada masing-masing sayap
  2. 8 helai bulu pada ekor
  3. 19 helai bulu di bawah perisai atau pada pangkal ekor
  4. 45 helai bulu di leher

 PERISAI
  1. Perisai yaitu tameng yang telah lama dikenal dalam kebudayaan dan peradaban Indonesia sebagai potongan senjata yang melambangkan perjuangan, pertahanan, dan santunan diri untuk mencapai tujuan.
  2. Di tengah-tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang melukiskan garis khatulistiwa yang menggambarkan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu negara tropis yang dilintasi garis khatulistiwa membentang dari timur ke barat.
  3. Warna dasar pada ruang perisai yaitu warna bendera kebangsaan Indonesia "merah-putih". Sedangkan pada potongan tengahnya berwarna dasar hitam.
  4. Pada perisai terdapat lima buah ruang yang mewujudkan dasar negara Pancasila. Pengaturan lambang pada ruang perisai yaitu sebagai berikut:

  • Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa dilambangkan dengan cahaya di potongan tengah perisai berbentuk bintang yang bersudut lima berlatar hitam;
  • Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dilambangkan dengan tali rantai bermata bulatan dan persegi di potongan kiri bawah perisai berlatar merah;
  • Sila Ketiga: Persatuan Indonesia dilambangkan dengan pohon beringin di potongan kiri atas perisai berlatar putih;
  • Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan dilambangkan dengan kepala banteng di potongan kanan atas perisai berlatar merah ; dan
  • Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dilambangkan dengan kapas dan padi di potongan kanan bawah perisai berlatar putih.

 PITA BERTULISKAN SEMBOYAN BHINEKA TUNGGAL IKA
  1. Kedua cakar Garuda Pancasila mencengkeram sehelai pita putih bertuliskan "Bhinneka Tunggal Ika" berwarna hitam.
  2. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika yaitu kutipan dari Kakawin Sutasoma karya Mpu Tantular. Kata "bhinneka" berarti beraneka ragam atau berbeda-beda, kata "tunggal" berarti satu, kata "ika" berarti itu. Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya tetap yaitu satu kesatuan, bahwa di antara pusparagam bangsa Indonesia yaitu satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.

BEBERAPA ATURAN
Penggunaan lambang negara diatur dalam UUD 1945 pasal 36A dan UU No 24 Tahun 2009 wacana Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. (LN 2009 Nmr 109, TLN 5035). Sebelumnya lambang negara diatur dalam Konstitusi RIS, UUD Sementara 1950, dan Peraturan Pemerintah No. 43/1958
Lambang Negara menggunakan warna pokok yang terdiri atas:
  1. warna merah di potongan kanan atas dan kiri bawah perisai;
  2. warna putih di potongan kiri atas dan kanan bawah perisai;
  3. warna kuning emas untuk seluruh burung Garuda;
  4. warna hitam di tengah-tengah perisai yang berbentuk jantung; dan
  5. warna alam untuk seluruh gambar lambang.

Lambang Negara wajib digunakan di:
  1. dalam gedung, kantor, atau ruang kelas satuan pendidikan;
  2. luar gedung atau kantor;
  3. lembaran negara, suplemen lembaran negara, isu negara, dan suplemen isu negara;
  4. paspor, ijazah, dan dokumen resmi yang diterbitkan pemerintah;
  5. uang logam dan uang kertas; atau
  6. meterai.

Dalam hal Lambang Negara ditempatkan gotong royong dengan Bendera Negara, gambar Presiden dan/atau gambar Wakil Presiden, penggunaannya diatur dengan ketentuan:
  1. Lambang Negara ditempatkan di sebelah kiri dan lebih tinggi daripada Bendera Negara; dan
  2. gambar resmi Presiden dan/atau gambar Wakil Presiden ditempatkan sejajar dan dipasang lebih rendah daripada Lambang Negara.

Setiap orang dilarang:
  1. mencoret, menulisi, menggambari, atau membuat rusak Lambang Negara dengan maksud menodai, menghina, atau merendahkan kehormatan Lambang Negara;
  2. menggunakan Lambang Negara yang rusak dan tidak sesuai dengan bentuk, warna, dan perbandingan ukuran;
  3. membuat lambang untuk perseorangan, partai politik, perkumpulan, organisasi dan/atau perusahaan yang sama atau mirip Lambang Negara; dan
  4. menggunakan Lambang Negara untuk keperluan selain yang diatur dalam Undang-Undang ini.


Referensi;

Sejarah Asal Usul Awal Sistem Operasi Android

Juli 01, 2017 Add Comment
Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.

Pada ketika perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler.
Sejarah Asal Usul Awal Sistem Operasi Android

Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat pemberian penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua yaitu yang benar–benar bebas distribusinya tanpa pemberian pribadi Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).Sejarah Dari Android Inc.

Pada Juli 2005, Google berhubungan dengan Android Inc., perusahaan yang berada di Palo Alto, California Amerika Serikat. Para pendiri Android Inc. bekerja pada Google, di antaranya Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White. Saat itu banyak yang menganggap fungsi Android Inc. hanyalah sebagai perangkat lunak pada telepon seluler. Sejak ketika itu muncul rumor bahwa Google hendak memasuki pasar
telepon seluler. Di perusahaan Google, tim yang dipimpin Rubin bertugas menyebarkan kegiatan perangkat seluler yang didukung oleh kernel Linux. Hal ini menyampaikan indikasi bahwa Google sedang bersiap menghadapi persaingan dalam pasar telepon seluler.

Produk Awal Android
Sekitar September 2007 sebuah studi melaporkan bahwa Google mengajukan hak paten aplikasi telepon seluler (akhirnya Google mengenalkan Nexus One, salah satu jenis telepon berakal GSM yang menggunakan Android pada sistem operasinya. Telepon seluler ini diproduksi oleh HTC Corporation dan tersedia di pasaran pada 5 Januari 2010).

Pada 9 Desember 2008, diumumkan anggota gres yang bergabung dalam kegiatan kerja Android ARM Holdings, Atheros Communications, diproduksi oleh Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp, dan Vodafone Group Plc. Seiring pembentukan Open Handset Alliance, OHA mengumumkan
produk perdana mereka, Android, perangkat bergerak (mobile) yang merupakan modifikasi kernel Linux 2.6. Sejak Android dirilis telah dilakukan banyak sekali pembaruan berupa perbaikan bug dan penambahan fitur baru.

Telepon pertama yang memakai sistem operasi Android yaitu HTC Dream, yang dirilis pada 22 Oktober 2008. 

Pada kuartal kedua tahun 2013 ini, sistem operasi Android masih menguasai pangsa pasar dengan market-share 79 persen, naik dari 64,2 persen pada kuartal kedua tahun 2012.

NAMA YANG UNIK
Google selalu menggunakan nama dessert atau makanan penutup untuk setiap sistem operasinya. Uniknya, pengguna nama Android berurutan sesuai abjad, yaitu C, D, E, F, G, H, I, J, dan K. Sebagai pengecualian, sistem Android pertama yaitu Android 1.0 dan 1.1 tidak menggunakan huruf A dan B sebagai nama depannya. Setelah Key Lime Pie, Android akan mengincar makanan penutup yang berawalan “L”. Beberapa makanan penutup yang menggunakan huruf L dan cukup populer di AS yaitu Lemon Marange Pie,
Lemon Cheesecake, atau Lollipop.

Berikut sejarah nama-nama Android :

1. Android versi 1.0 - 1.1
(tanpa nama)Pada Oktober 2008, HTC yaitu produsen pertama yang menggunakan sistem operasi Android 1.0 pada HTC Dream (T-Mobile G1 dalam versi AS). Update Android versi 1.1 dirilis pada Februari 2009.

2. Android 1.5 Cupcake
Android 1.5 Cupcake yaitu sistem operasi Android versi pertama yang benar-benar memamerkan kekuatan platformnya. Cupcake yaitu kudapan manis kecil yang sangat populer di seluruh dunia. Biasanya cupcake dibuat dalam wadah berbentuk cetakan dan disajikan dengan frosting di atasnya. Cupcake itu mengawali penamaan sistem operasi Android dengan nama dessert atau makanan penutup.

3. Android 1.6 Donut
Google meluncurkan Android versi 1.6 Donut pada September 2009. Sistem operasi itu memperbaiki bug OS yang sering reboot dengan fitur foto dan video serta integrasi pencarian yang lebih baik. Donut juga mendukung ukuran layar yang lebih besar dan memiliki fitur navigasi turn-by-turn. Donat yaitu makanan atau kudapan manis dengan lubang di tengahnya dan cokelat di atasnya.

4. Android 2.0 - 2.1 Eclair
Android 2.0 Eclair dirilis pada Oktober 2009 dengan versi 2.0.1 pada Desember 2009 dan Android 2.1 pada Januari 2010. Eclair memiliki fitur tambahan, yaitu Bluetooth 2.1, flash, kamera dengan digital zoom,
multi-touch, live wallpaper dan lainnya. Eclair yaitu makanan yang berbentuk persegi panjang dengan krim di tengah dan lapisan cokelat di atasnya.

5. Android 2.2 - 2.2.3 Froyo  
 Google meluncurkan Android 2.2 Froyo pada Mei 2010 dengan peningkatkan kecepatan dan pengadopsian Javascript dari browser Google Chrome. Froyo yaitu singkatan dari Frozen Yoghurt. Froyo yaitu yoghurt yang telah mengalami proses pendinginan sehingga terlihat sama menyerupai es krim. 

6. Android 2.3 - 2.4 Gingerbread
Pada 7 Desember 2010, Google secara resmi mengumumkan ponsel berakal Samsung Nexus S dengan sistem operasi Android 2.3 Gingerbread sekaligus menjadikannya sebagai smartphone pertama yang mengadopsi Gingerbread. Gingerbread memiliki fitur embel-embel SIP internet calling, kemampuan nirkabel NFC, pemberian untuk sensor giroskop, fitur unduh manager dan sejumlah tweak untuk penggunaan di tablet.Gingerbread yaitu kudapan manis jahe atau cookie dengan rasa khas jahe. Kue itu sering dibuat untuk merayakan liburan final tahun di AS dan dibuat menyerupai bentuk manusia.

7. Android 3.0 - 3.2 Honeycomb
Honeycomb dirilis pada Februari 2011, kemudian disusul cepat dengan Honeycomb versi 3.1 dan 3.2. Android versi ini khusus dan benar-benar dioptimalkan untuk tablet.Honeycomb yaitu sereal manis yang populer semenjak 1965 dan berupa sereal jagung dengan rasa madu yang berbentuk sarang lebah.

8. Android 4.0 Ice Cream Sandwich
Ice Cream Sandwich yaitu sistem operasi Android untuk smartphone, tablet, dan lainnya. Google memperkenalkan Ice Cream Sandwich pada 19 Oktober 2011 dengan kemampuan utama yaitu pengoptimalan multitasking, banyak notifikasi dan layar beranda yang dapat disesuaikan. Ice Cream Sandwich yaitu lapisan es krim berupa vanila dengan dua cookies cokelat berbentuk persegi panjang.

9. Android 4.1 - 4.2 Jelly Bean
Google meluncurkan Android 4.1 Jelly Bean pada konferensi Google l/O 27 Juni 2012. Jelly Bean yaitu sistem operasi Android tercepat, termudah, dan terhalus, dibanding sistem operasi Android lainnya. Tampilan antarmuka Jelly Bean jauh lebih keren dibanding Ice Cream Sandwich. Pada 29 Oktober 2012, Google mengumumkan ketersediaan Android 4.2 Jelly Bean dengan peningkatkan kecepatan dan mencakup semua fitur gres menyerupai Photo Sphere dan desain aplikasi kamera terbaru, keyboard Gesture Typing, Google Now dan lainnya. Jelly Bean yaitu sejenis permen yang juga populer dan sering disebut kacang jeli.

10. Android 5.0 Key Lime Pie
Menurut rumor, Google akan meluncurkan sistem operasi Android terbaru Key Lime Pie pada konferensi Google l/O tahun ini. Perkembangan terakhir, Key Lime Pie akan memiliki fitur Bluetooth Smart, sebuah fitur Bluetooth yang hemat daya baterai. Key Lime Pie yaitu makanan penutup khas Amerika yang terbuat dari jus jeruk nipis, kuning telur dan susu kental dalam pie crust manis.