Sejarah Asal Usul Awal Adanya Kendaraan Becak - Becak merupakan alat angkutan yang ramah lingkungan sebab tidak menjadikan polusi udara (kecuali becak bermotor tentunya).
Becak (dari bahasa Hokkien: be chia "kereta kuda") yakni suatu moda transportasi beroda tiga yang umum ditemukan di Indonesia dan juga di sebagian Asia. Kapasitas normal becak yakni dua orang penumpang dan seorang pengemudi.
Selain itu, becak tidak menjadikan kebisingan dan juga dapat dijadikan sebagai obyek wisata bagi turis-turis mancanegara. Meskipun begitu, kehadiran becak di perkotaan dapat mengganggu lalu lintas sebab kecepatannya yang lamban dibandingkan dengan kendaraan beroda empat maupun sepeda motor. Selain itu, ada yang menganggap bahwa becak tidak nyaman dilihat, mungkin sebab bentuknya yang kurang modern. Satu-satunya kota di Indonesia yang secara resmi melarang eksistensi becak yakni Jakarta. Becak dilarang di Jakarta sekitar selesai dasawarsa 1980-an. Alasan resminya antara lain kala itu ialah bahwa becak yakni "eksploitasi insan atas manusia". Penggantinya adalah, ojek, bajaj dan Kancil. Selain di Indonesia, becak juga masih dapat ditemukan di negara lainnya menyerupai Malaysia, Singapura, Vietnam dan Kuba. Di Singapura, becak kini hanyalah sebuah alat transportasi wisata saja.
Untuk meningkatkan kemampuan becak dan mendorong penggunaan kendaraan tidak bermotor dibeberapa negara maju dikembangkan becak yang menggunaan gigi percepatan/transmisi menyerupai yang digunakan dalam sepeda modern sehingga bisa melewati tanjakan dengan lebih mudah, desain dibuat aerodinamis serta pengemudinya berada di depan ruang penumpang.
Di Indonesia ada dua jenis becak yang lazim digunakan:
* Becak dengan pengemudi di belakang. Jenis ini biasanya ada di Jawa.
* Becak dengan pengemudi di samping. Jenis ini biasanya ditemukan di Sumatra. Untuk becak jenis ini dapat dibagi lagi ke dalam dua sub-jenis, yaitu:
1. Becak kayuh - Becak yang menggunakan sepeda sebagai kemudi.
2. Becak bermotor/Becak mesin - Becak yang menggunakan sepeda motor sebagai penggerak.
ASAL USULNYA
Tahukah Readers, becak ternyata berasal dari Jepang? Kemunculan kendaraan beroda tiga yang ditarik dengan tenaga insan itu pertama kalinya hanya kebetulan. Tahun 1869, seorang pria Amerika yang menjabat pembantu di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jepang berjalan-jalan menikmati pemandangan Kota Yokohama. Suatu dikala beliau berpikir bagaimana cara istrinya yang kakinya cacat bisa ikut berjalan-jalan? Tentu diharapkan sebuah kendaraan. Kendaraan itu, pikirnya, tidak usah ditarik kuda sebab hanya untuk satu penumpang saja. Kemudian ia mulai menggambar kereta kecil tanpa atap di atas secarik kertas. Orang-orang Jepang yang melihat kendaraan langsung ditarik insan itu menamakannya jinrikisha. Penarik jinrikisha biasanya diberi upah tiap minggu. Lama-lama, jinrikisha menarik perhatian masyarakat Jepang, khususnya para bangsawan.
Pada tahun 1800-an jinrikisha balasannya hingga ke pendengaran masyarakat di China. Hingga dalam waktu singkat, jinrikisha dikenal sebagai kendaraan langsung kaum aristokrat dan kendaraan umum. Kendaraan ini diberi nama rickshaw. Sementara penghelanya disebut hiki. Tapi, lama-lama para pemerhati kemanusiaan di China iba melihat para hiki yang kerja bagaikan kuda itu. Mulai 1870 rickshaw dilarang beroperasi di seluruh jalan-jalan negeri China. Sedangkan inrikisha di Jepang sebelumnya sudah lama dilarang. Diilhami jinrikisha dan rickshaw, tiba-tiba saja sekitar tahun 1941 untuk pertama kalinya di kota-kota besar di Indonesia muncul becak. Berbeda dengan jinrikisha dan rickshaw yang beroda dua dengan ban mati, becak sudah lebih modern. Rodanya tiga dan menggunakan ban angin, mengemudikannya dikayuh dengan dua kaki.
ConversionConversion EmoticonEmoticon