Badan Intelijen Negara (BIN) ialah lembaga pemerintah non-kementerian Indonesia yang bertugas melakukan peran pemerintahan di bidang intelijen. Untuk Kepala BIN semenjak 8 Juli 2015 ialah Sutiyoso.
Sejarah
Badan Intelijen Negara awal berdirinya di masa pendudukan Jepang, tahun 1943.
Pada masa itu Jepang mendirikan versi lokal lembaga intelijen yang terkenal dengan sebutan Sekolah Intelijen Militer Nakano. Mantan tentara Pembela Tanah Air (Peta), Zulkifli Lubis merupakan lulusan sekaligus Komandan Intelijen pertama kaum republikan.
Paska kemerdekaan, Agustus 1945 Pemerintah Indonesia mendirikan tubuh intelijen republik yang pertama, yang dinamakan Badan Istemewa. Kolonel Zulkifli Lubis kembali memimpin lembaga itu bersama sekitar 40 mantan tentara Peta yang menjadi penyelidik militer khusus.
Sejak 1945 s/d sekarang, organisasi intelijen negara telah berganti nama sebanyak 6 (enam) kali:
- BRANI (Badan Rahasia Negara Indonesia).
- BKI (Badan Koordinasi Intelijen).
- BPI (Badan Pusat Intelijen).
- KIN (Komando Intelijen Negara).
- BAKIN (Badan Koordinasi Intelijen Negara).
- BIN (Badan Intelijen Negara).
Kegiatan Seorang Intelijen Negara
Pada umumnya tubuh intelijen memiliki tiga fungsi dasar: pengumpulan, analisis dan, ciri yang melekat pada seluruh proses intelijen ialah kontra intelijen. Fungsi keempat yang agak jarang dilakukan oleh tubuh intelijen luar negeri ialah tindakan tertutup yang semakin sering diperdebatkan apakah hal tersebut merupakan fungsi intelijen yang pantas dalam negara maju.
Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Intelijen_Negara
https://id-id.facebook.com/notes/badan-intelijen-negara/kegiatan-seorang-intelijen/121834060780/
ConversionConversion EmoticonEmoticon