Terjadinya Kabut Asap dan Penyakit ISPA di Pulau Sumatera dan Kalimantan

Maret 28, 2017
Sudah hampir tiga bulan lamanya asap melanda pulau sumatra dan kalimantan. Sudah banyak juga masyarakat yang terkena penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan) dan sudah ada yang meninggal dunia di akibatkan asap yang makin parah.

Hingga Setiap tahun Indonesia dilanda kebakaran hutan dan kabut asap. Tapi tahun ini polusi udara yang disebabkan kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan mampu mencatat rekor baru. Badan Antariksa Amerika Serikat NASA, mewanti-wanti isu terkini kemarau yang panjang akan mempersulit upaya pemadaman.

Ribuan orang dilaporkan terkena bisul susukan pernafasan (ISPA) semenjak kabut asap menggelayut di langit Sumatera dan Kalimantan. ISPA sejatinya disebabkan oleh bisul virus, bukan oleh kabut asap. Tapi polusi udara yang parah, ditambah dengan melemahnya sistem kekebalan badan mampu menimbulkan gangguan pernafasan. ISPA selama ini banyak menjangkkiti bawah umur dan kaum manula.

Sejarah kebakaran hutan di Indonesia
Kebakaran hutan di Indonesia sudah terjadi semenjak jaman Pemerintahan Hindia Belanda, terbukti ada beberapa peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Hindia Belanda yang terkait dengan kebakaran hutan menyerupai Ordonansi Hutan untuk Jawa dan Madura (1927) pasal 20 dll. Kebakaran hutan dan lahan masih berlanjut pun pasca kemerdekaan RI, masih tercatat ada lima kejadian besar periode kebakaran hutan yaitu tahun 1982-1983 yang menhancurkan 3,2 juta hektare kerugian mencapai 6 triliun rupiah, tahun 1987 yang melahap 66,000 Ha. Tahun 1991 menghabiskan 500,000 Ha, tahun 1994-1995 yang melumatkan lebih dari 5 juta Ha, dan tahun 1997-1998 yang menyebabkan kerugian ekonomi sebesar 2,7 miliar.

Makara dilihat dari sejarah, Indonesia memang tak luput dari kebakaran hutan dan lahan, sampai detik ini. Hal ini merupakan pekerjaan rumah berat bagi pemerintahan gres bersama fungsi jajarannya untuk segera mencari jalan keluar yang signifikan. Meneruskan warisan atau melaksanakan terobosan baru.

Darimana asal titik api
Api berasal dari praktek tebang bakar yang dihasilkan dari kegiatan perkebunan, baik skala perusahaan maupun perorangan. Kebanyakan dilakukan oleh perusahaan sawit atau kertas. Tebas bakar ini dilakukan untuk membersihkan lahan perkebunan untuk menanam tanaman gres atau membuka lahan gres untuk ditanam. Kegiatan ini dilakukan karena lebih efektif, mudah dan murah. Lahan yg dibakar ini tidak eksklusif mati kalau terkena angin, malah membuat sekam yang terus mengeluarkan asap, karena jenis lahan yaitu gambut yang punya titik api rendah atau mudah terbakar.

Apa yang harus dilakukan kalau terjadi kebakaran hutan?
Sebisa mungkin mengurangi acara di luar rumah, bahkan beberapa sekolah di Riau diliburkan kalau terjadi asap tebal. Jika terpaksa bergiat diluar rumah, upayakan hanya dua jam paling lama, dan gunakan masker yang dapat menyaring partikel kabut asap.

Ratifikasi
Indonesia ternyata telah meratifikasi perjanjian antar negara- negara Asean perihal kabut asap lintas batas pada 20 Januari 2015 lalu, perjanjian ini telah tertunda selama 10 tahun. Adanya perjanjian ini, Pemerintah indonesia harus memperkuat kebijakan perihal kebakaran hutan dan asap. Kebijakan ini tak ada artinya kalau tidak disertai penerapan di lapangan dan juga penegakan hukum. Selain ini pemerintah juga harus aktif terlibat dalam proses pengambilan keputusan bersama negara-negara di wilayah Negara ASEAN perihal dilema kabut asap.Tiap tahun bencana kabut asap terus bikin kalut semua pihak, kolam keledai yang katanya jatuh dua kali, ini melebihi entah apa namanya, karena tiap tahun berulang menyerupai jatuh pada lubang yang sama. Dari data yang didapat, tahun ini sebanyak 267 titik api terlihat di Sumatera, 114 nya ada di Riau.

NASA: Kabut Asap Indonesia Terparah Dalam Sejarah

Api yang mendekap kedua pulau di tanah air itu berpotensi menjadi yang paling parah dan paling lama menyusul fenomena El Nino yang membuat kondisi cuaca menjadi lebih kering dan menghambat turunnya hujan.
kabut asap riau
El Nino yang menyebar dari Amerika Selatan ke Pasifik Barat tahun ini diyakini bakal memperpanjang isu terkini kemarau. Terakhir kali el Nino menyebabkan dampak serupa tahun 1997
Source :Infografik El Niño Satellitenbilder Englisch

Ilmuwan NASA meyakini, situasi tahun ini serupa dengan tahun 1997 yang tercatat sebagai bencana kabut asap paling parah dalam sejarah. "Kondisi di Singapura dan tenggara Sumatera serupa dengan 1997," kata Robert Field, ilmuwan Columbia University yang juga bekerja untuk NASA.

"Jika perkiraan cuaca yang memprediksi kemarau panjang bertahan, ini akan membuat kabut asap 2015 termasuk yang paling parah dalam sejarah."

NASA Ungkap Foto Pekat Kabut Asap Sumatera dari Luar Angkasa

kabut asap riau
Peristiwa kabut asap yang menyelimuti beberapa wilayah di Indonesia telah mencuat ke luar negeri. Bahkan, The National Aeronautics and Space Administration (NASA) memperlihatkan foto permukaan pulau Sumatera yang dipantau dari satelit luar angkasanya.

Lewat bidikan kamera Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) yang disematkan di satelit Terra, NASA memperlihatkan tebalnya kabut asap yang menyelimuti wilayah Riau dan sekitarnya di website Visibleearth.nasa.gov.

Dilaporkan, satelit Terra menangkap beberapa aliran asap yang berada di wilayah Sumatera Selatan. Selain itu, terdapat pula beberapa titik merah yang memperlihatkan suhu yang tinggi. Titik tersebut diyakini sebagai titik api, yang menyebabkan kebakaran hutan.

Terdapat asap dengan warna abu-abu yang mengindikasikan polusi udara serta peringatan kesehatan untuk warga yang berada di wilayah tersebut. Jika dilihat, asap tersebut bahkan menyebar ke beberapa lokasi di atas Pulau Sumatera dan mencemari udara di negara tetangga.
kabut asap riau
Penampakan kabut asap di Sumatera dari sensor kamera MODIS (Visibleearth.nasa.gov)
Sensor kamera MODIS ini telah memantau penampakan asap ini semenjak September lalu. Sampai ketika ini, para ilmuwan terus memonitor kebakaran hutan yang terjadi di wilayah tersebut sampai nantinya isu terkini hujan tiba, yang diprediksi akan terjadi pada pertengahan sampai simpulan Oktober 2015.

Diungkap, parahnya kabut asap yang menyebar di wilayah Sumatera juga disebabkan oleh suhu isu terkini kemarau yang kali ini dinilai menjadi yang terpanjang di Indonesia. Selain itu, kuatnya angin kencang El Nino yang mengguncang Samudera Pasifik juga berimbas pada peningkatan suhu permukaan laut.

Menurut isu yang dilansir laman resmi BMKG, ketika dalam kondisi iklim normal, suhu permukaan laut di Indonesia (pasifik ekuator adegan barat) biasanya sangat hangat dan proses penguapan terjadi begitu mudah, awan-awan hujan pun sangat mudah untuk terbentuk.

Namun, ketika El Nino melanda, suhu permukaan laut di pasifik ekuator adegan tengah dan timur menjadi semakin hangat, sehingga membuat suhu perairan sekitar Indonesia menjadi turun. Hal ini secara eksklusif menyebabkan terjadinya perubahan peredaran masa udara yang berdampak pada berkurangnya pembentukan awan-awan hujan di Indonesia.

Referensi :
http://www.wwf.or.id/?40364/Kabut-Asap-Bikin-Kalut
http://www.dw.com/id/nasa-kabut-asap-indonesia-terparah-dalam-sejarah/a-18756969http://tekno.liputan6.com/read/2336702/nasa-ungkap-foto-pekat-kabut-asap-sumatera-dari-luar-angkasa

Artikel Terkait

Previous
Next Post »