Sejarah Berdiri Adanya BENTENG VAN DER CAPELLEN, Batusangkar

April 15, 2017
Sejarah Berdiri Adanya BENTENG VAN DER CAPELLEN, Batusangkar - Batusangkar merupakan nama ibu kota dari Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.Menurut sejarah, benteng ini didirikan ketika Perang Padri yang dibangun antara tahun 1822 dan tahun 1826, dan dinamai menurut nama Gubernur Jenderal Hindia Belanda G.A.G.Ph. Van Der Capellen. Pada tahun 1949, kawa­san benteng ini berubah nama kolonialnya menjadi Batu­sangkar.

Sampai ketika ini Van Der Capellen bekas Markas Kepolisian Resor Tanah Datar ini masih berdiri kokoh dan sudah masuk dalam daftar salah satu benda cagar budaya di Tanah Datar. Keberadaan benteng ini di jantung Kota Batusangkar ini tidak bisa dilepaskan dari peristiwa pepera­ngan antara kaum budbahasa dan kaum agama yang diperkirakan terjadi pada tahun 1821. Pada tahun 2008 lalu, Peme­rintah Kabupaten Tanah Datar telah melaksanakan rehabilitas Benteng Van Der Capellen yang dimaksudkan mengembalikan kondisi banguan bernilai kuno ini menjadi bangunan benda cagar budaya bernilai jual tinggi untuk pariwisata Luhak Nan Tuo.

“Selama bangunan kuno ini bisa dipertahankan apalagi me­nyim­pan sejarah yang panjang, pemerintah akan tetap melaksanakan rehabilitasi yang dibutuhkan bisa mempertahankan seba­gai­mana aslinya dan menarik dikunjungi,” ujar Kepala Dinas Budaya Pariwisata Pemuda dan Olahraga Alfian Jamrah.

Saat pengunjung memasuki Benteng Van der Capellen, masih terdapat dua buah meriam kuno peningalan Belanda yang terdapat di sisi kiri dan kanan bangunan benteng. Pengembalian bentuk awal bangunan benteng yang ketika ini ditempati sebagai Kantor Dinas Budaya Pariwisata Pemuda dan Olahraga Tanah Datar itu masih dipertahankan.

Kilas Sejarah

Setelah Belanda meninggalkan Batusangkar, Benteng Van der Capellen kemudian dimanfaatkan oleh PTPG yang merupakan cikal bakal IKIP Padang (sekarang Universitas Negeri Padang) untuk proses mencar ilmu mengajar yang ketika itu diresmikan olah Prof. M. Yamin, SH. Pemakaian bangunan benteng untuk PTPG berlangsung hingga tahun 1955 dan pada tahun itu juga PTPG dipindahkan ke Bukit Gombak.

Benteng Van Der Capellen kemudian dijadikan sebagai markas Angkatan Perang Re­publik Indonesia.

Pada ketika meletus peristiwa PRRI tahun 1957, Benteng Van der Capellen dikuasai Batalyon 439 Diponegoro yang kemudian diserahkan kepada Polri pada tanggal 25 Mei 1960. Oleh Polri kemudian ditetapkan sebagai Mapolres Tanah Datar dan ber­lanjut hingga tahun 2000.

Sejak tahun 2001, Benteng Van der Capellen dikosongkan alasannya yaitu Mapolres Tanah Datar telah pindah ke bangunan gres yang berada di Pagaruyung.

Pada tahun 1984 dilakukan pe­nam­bahan ruangan untuk serse dan dibangun pula TK Bhayang­kari. Parit yang masih ada di sebelah kanan dan kiri bangunan benteng ditimbun dan diratakan pada tahun 1986. Selain itu, rua­ngan sel tahanan yang semula ter­diri dari 4 ruangan, dibongkar satu sehingga tinggal menjadi 3 ruangan. Peru­bahan bangunan terakhir kalinya terjadi pada tahun 1988, yaitu berupa penambahan bangunan kantin dan bangunan untuk gudang

Artikel Terkait

Previous
Next Post »